KORANLINGGAUPOS.ID- Prabowo-Gibran akan dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Indonesia 2024-2029 besok, Minggu 20 Oktober 2024
Pada pemilihan Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden ini memantik perhatian banyak pihak, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, karena besarnya pengaruh Indonesia dalam percaturan politik dan ekonomi di Asia Tenggara serta posisinya dalam konteks global, terutama di tengah persaingan kekuatan besar seperti Amerika Serikat (AS) dan China.
Beberapa lembaga think tank ternama, seperti Chatham House, Foreign Policy, dan Brookings Institute, telah memberikan prediksi terkait arah kebijakan Prabowo dan masa depan Indonesia di bawah kepemimpinannya.
Analisis dari lembaga-lembaga tersebut menyoroti berbagai aspek penting, mulai dari kebijakan domestik hingga geopolitik yang akan berdampak tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga kawasan Asia-Pasifik.
BACA JUGA:34 Negara Bakal Mengikut Pelantikan Presiden Prabowo, Ini Daftar Negaranya
BACA JUGA:Ada 6 Kader Muhammadiyah Dipanggil Prabowo Bakal Jadi Calon Menteri, Ini Daftar Namanya
Chatham House, lembaga yang berbasis di Inggris, melalui Direktur Asia-Pasifik mereka, Ben Bland, menyebutkan bahwa meski Prabowo Subianto didukung oleh Presiden Jokowi, ia tidak akan memerintah sebagai 'proksi' Jokowi.
Dalam artikel yang berjudul "Continuity Prabowo Means Change for Indonesia", Bland menyebutkan bahwa Prabowo cenderung akan menjalankan pemerintahannya sesuai dengan visinya sendiri.
Bland menegaskan bahwa meski Jokowi tetap populer setelah meninggalkan jabatannya, dukungan publik yang tinggi tidak serta-merta akan memberikan pengaruh politik yang kuat.
Ia menilai, ketika Prabowo telah memegang kekuasaan di kursi kepresidenan, maka para pendukung Jokowi, baik dari partai politik maupun pengusaha besar, kemungkinan besar akan beralih mendukung Prabowo.
BACA JUGA:Apakah Benar Abu Janda di Panggil Prabowo untuk Jadi Menteri Kabinetnya?
BACA JUGA:Ada 6 Kader Muhammadiyah Dipanggil Prabowo Bakal Jadi Calon Menteri, Ini Daftar Namanya
Hal ini mencerminkan realitas politik di Indonesia yang sangat dipengaruhi oleh patronase.
Selain itu, Bland menyoroti pentingnya Indonesia dalam dinamika geopolitik global, terutama di tengah persaingan antara AS dan China.
Dengan ekonomi Indonesia yang terus tumbuh pesat, Prabowo diyakini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai kekuatan utama di Asia Tenggara.