KORANLINGGAUPOS.ID- Sejak 22 Oktober 2024, Pesantren Modern Ar-Risalah Lubuk Linggau menggalang dana untuk membantu anak-anak Palestina melewati musim dingin ekstrim di Gaza.
Pimpinan Pesantren Modern Ar-Risalah Lubuk Linggau Kakak Guru KH. MOch. Atiq Fahmi, Lc, M.Ag mengajak masyarakat Lubuk Linggau dan sekitarnya menunjukkan kepeduliannya untuk anak-anak Palestina.
Saat ini di Gaza musim dingin. Kebutuhan anak-anak Palestina banyak sekali.
Ada jaket, sweater, baju musim dingin, celana panjang, sepatu anak, sepatu dewasa, tenda dan selimut. Selain itu kebutuhan pokok mereka berupa makanan, obat-obatan, air bersih, dan pembangunan sumur sistem panel tenaga surya.
BACA JUGA:Tumbuhkan Minat Baca Siswa, SDIQ Ar-Risalah Lubuk Linggau Gelar Pekan Literasi ke-V
BACA JUGA:22 Oktober, Yuk Hadiri Mega Maulid di Pesantren Modern Ar-Risalah Lubuk Linggau
“Terima kasih untuk bapak ibu sudara yang sudah membantu dan menyalurkan sedikit hartanya untuk membantu anak-anak Palestina saat penggalangan dana dim omen Mega Maulid 22 Oktober 2024 di Lapangan Hijau Pesantren Modern Ar Risalah Lubuk Linggau,” tuturnya.
Penyaluran donasi masih akan dibuka hingga 31 Oktober 2024 melalui rekening BSI kode bank (451) 151 111 1170 atas nama Pesantren Modern Ar-Risalah.
“Mari bergabung bersama Pesantren Modern Ar-Risalah untuk membantu saudara-saudara kita di Palestina yang sedang menghadapi kekejaman Zionis Israel, serta tantangan musim dingin ekstrem, krisis air bersih, dan kelaparan. Donasi yang bapak ibu berikan seluruhnya kami salurkan ke Palestina tanpa ada pemotongan sedikitpun,” ajak Kakak Guru Atiq Fahmi.
Sebagaimana kita tahu, dari laman UNICEF, di wilayah utara Jalur Gaza hampir 2 juta warga Palestina telah mengungsi dan lebih dari 36.000 orang telah tewas sejak 7 Oktober 2023 termasuk 14.100 anak-anak kelaparan.
BACA JUGA:Intip Serunya Murid SDIQ Ar-Risalah Lubuk Linggau Belajar Membatik M Ecotik
Lebih menyedihkan lagi, sebanyak 3,3 juta orang termasuk 1,7 juta anak-anak di seluruh Negara Palestina membutuhkan bantuan.
Para anak-anak di Jalur Gaza ini sering kali mengungsi, tidak bersekolah berisiko terbunuh atau cacat.
Mereka juga kesulitan mengakses air bersih, sanitasi, hingga mengalami sakit hingga kekurangan gizi.