KORANLINGGAUPOS.ID- Beberapa hari ini, warga Kelurahan Muara Rupit Kecamatan Muara Rupit Kabupaten Muratara mendadak rama-ramai turun ke sungai rupit. Mereka turun ke sungai untuk mendulang emas dengan cara tradisional.
Menurut Lurah Muara Rupit Febri Mashudi Pranata saat dibincangi KORANLINGGAUPOS.ID, Senin 4 November 2024 pemicunya karena ada salah seorang warganya yang mendulang emas disungai dan mendapatkan emas. Bahkan bisa menghasilkan pendapatan sebesar Rp 1 juta rupiah.
"Karena ada yang berhasil dan hasilnya juga lumayan inilah membuat warga lainnya ikut mencoba mendulang emas," ungkap Febri.
Selama ini diakui Febri, tidak ada warganya yang mendulang emas disungai. Untuk itu, ia dan Babinsa tadi sudah turun ke lapangan menghampiri warganya untuk memberikan imbauan.
BACA JUGA:Sangat Menggila Harga Emas Hari Ini, Meroket Setinggi Ini
BACA JUGA:Program Pemberdayaan BRI Dorong Klaster Usaha Manggis di Bali Perluas Jaringan Pemasaran
"Tadi sama Babinsa kita kesana kasih imbauan. Saya minta untuk mereka yang mendulang emas sambil bawa anak mereka tolong dijaba betul, hati-hati jangan sampai teledor anaknya bisa hanyut. Sementara dari Babin juga imbau jangan pakai bahan kimia atau alat yang dapat bisa merusak sungai," tegasnya.
Mulai hebonya masyarakat mendulang emas ini diakuinya Sabtu kemarin. Dan sampai kemarin masih juga ramai.
"Mereka mulai turun ke sungai dari pukul 08.00 WIB sampai dengan sore hari. Mereka mendulang emas dengan cara tradisiona, pasir di sungai diambil lalu diayak, untuk dipisahkan antara pasir dan emas," jelasnya.
Menurutnya mendulang emas disungai ini sudah dilakukan masyarakat di desa lainnya. Hanya saja karena lokasi sungainya tidak berada dipinggir jalan, makanya tidak heboh.
BACA JUGA:Harga Emas Antam Hari Ini 28 Oktober 2024 Merosot Usai Meroket
BACA JUGA:Emas Ngegas dan Pecah Rekor Harganya,Ternyata Ini Alasan Kenapa Harga Emas Tinggi
"Sebetulnya masyarakat di pinggir sungai rupit sudah mulai mendulang emas, seperti di Desa Bingin Rupit dan Maur. Hanya saja tidak terlihat, bahkan mereka sudah mulai duluan," tambahnya.
Febri mengaku, ia dan Babinsa akan terus memantau aktivitas warga ini.
"Kita memastikan aktivitas mereka ini tidak membawa dampak terutama dapat merusak sungai rupit," tegasnya lagi.