Dari setiap penjualan 1 kg sawit, ia menyisihkan Rp50, dan dari penjualan karet, ia menyisihkan Rp150 per kilogram.
Melalui langkah ini, ia berhasil mengumpulkan dana sekitar Rp400 juta hingga Rp500 juta setiap bulan, atau setara Rp5 miliar per tahun, yang kemudian disalurkan untuk mendanai berbagai kegiatan sosial dan keagamaan.
BACA JUGA:Sumatera Selatan Tak Mau Kalah dari Sumatera Barat, Ini 7 Wisata Populer Wajib Dikunjungi
Dedikasinya menjadikan Haji Halim bukan hanya sebagai pengusaha sukses, tetapi juga sebagai sosok filantropi yang peduli dengan masyarakat sekitarnya.
2. Keluarga Kim Hok - Simbol Kesuksesan Ekonomi di Palembang
Gue Kim Hok adalah pengusaha keturunan Tionghoa yang dikenal sebagai salah satu tokoh terkaya di Palembang, khususnya di daerah Seberang Ulu.
Kawasan Seberang Ulu sendiri memiliki nilai historis sebagai pemukiman tradisional, sementara Seberang Ilir di sisi lain Sungai Musi menjadi pusat ekonomi modern di kota Palembang.
BACA JUGA:Berikut Angka Pengangguran 2024 di Sumsel Termasuk Musi Rawas, Lubuk Linggau dan Muratara
BACA JUGA:8 Kabupaten dan Kota Jadi Provinsi Baru, Bakal Izin Pamit dari Provinsi Sumsel, Ini Daftarnya
Kim Hok adalah sosok yang berhasil meraih kesuksesan dari bisnis hasil bumi.
Dalam bidang ini, ia memasarkan berbagai hasil bumi dari wilayah Palembang dan sekitarnya, serta memperluas jangkauan bisnisnya ke tingkat nasional.
Kontribusi ekonomi yang besar dari usahanya menjadikan Kim Hok sebagai simbol kesuksesan masyarakat Tionghoa di Palembang, dan ia banyak membantu menggerakkan roda ekonomi daerah tersebut.
Kesuksesannya tidak hanya meningkatkan kesejahteraan keluarga, tetapi juga memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.
Kim Hok dikenal sebagai figur yang dekat dengan komunitas lokal dan sering kali terlibat dalam kegiatan sosial untuk masyarakat Palembang.
BACA JUGA:20 Daftar Orang Kaya di Indonesia Oktober 2024, Nomor 1 Hartanya Tembus Rp 820,8 triliun