COP29 Azerbaijan : PLN Menuju Swasembada Energi Berkelanjutan Galang Kolaborasi Global untuk Transisi Energi

Selasa 12 Nov 2024 - 13:47 WIB
Reporter : DHAKA R PUTRA
Editor : DHAKA R PUTRA

KORANLINGGAUPOS.ID - PT PLN (Persero) menggalang kolaborasi dengan komunitas global dalam Conference of the Parties (COP) 29 yang digelar di Baku, Azerbaijan, pada 11-24 November 2024.

Upaya ini searah dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk menjalankan transisi energi menuju swasembada energi berkelanjutan.

Utusan Khusus Indonesia dalam COP 29, Hashim Djojohadikusumo menyatakan, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia berkomitmen penuh untuk menjalankan semua komitmen yang telah dibuat oleh Presiden-Presiden sebelumnya terkait program transisi energi selaras dengan upaya mitigasi perubahan iklim.

”Kami akan terus memenuhi komitmen-komitmen tersebut. Akan ada program baru yang ditawarkan oleh Presiden Prabowo dan pemerintahannya kepada dunia.

BACA JUGA:Konferensi COP29, PLN Dorong Kolaborasi Global Perkuat Energi Hijau di Tanah Air

BACA JUGA:Dukung Green Tourism di Kota Bandung, Kembali PLN Resmikan One Stop EV Charging Station

Salah satunya adalah program penambahan pembangkit listrik sebesar 100 gigawatt yang akan diterapkan oleh pemerintah dalam 15 tahun ke depan,

di mana 75% atau 75 gigawatt akan berasal dari energi baru terbarukan yang memerlukan investasi sebesar 235 Miliar USD,” ucap Hashim pada sambutannya sekaligus membuka Paviliun Indonesia di COP 29, Baku Azerbaijan, Senin 11 November 2024.

Selain itu kata Hashim, terdapat pula komitmen lain dalam upaya mereduksi emisi karbon lewat implementasi Carbon Capture and Storage.

Pemerintah Indonesia dalam hal ini siap bekerja sama dengan perusahaan multinasional dan pihak lain yang berniat untuk berinvestasi di sektor tersebut.

BACA JUGA:Dukung Green Tourism di Kota Bandung, Kembali PLN Resmikan One Stop EV Charging Station

BACA JUGA:SuperSUN PLN Inovasi Listrik Bersih 24 Jam, Dukung Kemajuan Masyarakat Kepulauan Sulsel

”Kita diberkahi dengan jumlah besar saline aquifer di seluruh kepulauan, baik di darat maupun di lepas pantai, dan kami memperkirakan bahwa kami memiliki kapasitas penyimpanan karbon sebesar 500 gigaton,” lanjut Hashim.

Pemerintah Indonesia kata Hashim menyambut baik pihak internasional untuk berpartisipasi dalam mengatasi pemanasan global.

Pasalnya kata Hashim dampak dari pemanasan global yang terjadi di Indonesia pada akhirnya juga akan dirasakan oleh masyarakat di seluruh belahan dunia.

Kategori :