KORANLINGGAUPOS.ID- Lagi-lagi media asing mensoroti Pilkada serentak 2024 di Indonesia yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024 mendatang yang lebih dominasikan lagi dalam pimpinan Presiden Prabowo yang didalam kabinetnya ditadak ada dari partai PDIP yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri.
Megawati Soekarnoputri dan Prabowo terlihat sebagai teman dekat yang sering bekerja sama namun kenapa tiba-tiba media asing mensorotinya?
Dalam koalisi besar yang dipimpin Presiden Prabowo dengan adanya oposisi utama pada partai PDIP yang diketuai Megawati.
Sebanyak 545 jabatan strategis, termasuk 37 gubernur, 93 wali kota, dan 415 bupati, akan diperebutkan oleh kandidat dari berbagai partai dan koalisi politik.
BACA JUGA:Keinginan Besar Prabowo, Soal ASN Menuju Indonesia Emas 2045, Ini 3 Strateginya
BACA JUGA:Daftar 34 Calon Provinsi Baru di Indonesia yang Siap Dimekarkan Tunggu Restu Presiden Prabowo
Dari 38 provinsi di Indonesia, hanya Yogyakarta yang tidak berpartisipasi karena dipimpin oleh Sultan berdasarkan kekhususan daerah istimewanya.
Pilkada 2024 kali ini menarik perhatian media asing, termasuk Channel News Asia (CNA).
Dalam laporannya berjudul “High stakes in Indonesia's regional elections for Prabowo, Megawati amid power play”, CNA menyebut Pilkada 2024 sebagai medan pertempuran politik yang tidak kalah penting dari pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) pada Februari 2024.
Menurut CNA, pemilihan ini akan menjadi indikator keseimbangan kekuasaan antara koalisi besar yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto dengan oposisi utama, yaitu Partai PDI-P yang diketuai oleh Megawati Soekarnoputri.
BACA JUGA:Soal Pertemuan Jokowi dan Megawati, Istana Angkat Bicara
BACA JUGA:Megawati Tak Hadir di Pelantikan Prabowo, Ini Pesannya
Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang sekarang dikenal sebagai KIM Plus, merupakan aliansi partai-partai besar seperti Gerindra, Golkar, Demokrat, dan PAN.
Dukungan dari presiden terdahulu, Joko Widodo (Jokowi), menambah kekuatan politik koalisi ini.
Di sisi lain, PDI-P tetap menjadi partai terbesar dengan kemenangan di Pileg 2024. Namun, belum jelas apakah PDI-P akan mendukung KIM Plus atau memilih menjadi oposisi.