KORANLINGGAUPOS.ID- Mengangkat pertanyaan menarik tentang nilai seni dan persepsi masyarakat terhadap Pisang karya Maurizio Cattelan.
Pisang karya Maurizio Cattelan yang diberi judul Komedian bukan hanya sekadar buah yang ditempelkan ke dinding, melainkan sebuah kritik terhadap konsumerisme dan nilai seni dalam budaya modern.
Berikut beberapa poin utama yang bisa diambil dari fenomena Pisang karya Maurizio Cattelan ini:
BACA JUGA:Bisa Jadi Fatal, Konsumsi Obat Bareng Pisang atau Buah Sebaiknya Hindari dengan Cara ini
BACA JUGA:Pisang Goreng Sebabkan Naiknya Kolesterol Benarkah? Begini Saran Dokter
1. Konsep Seni Konseptua
Karya seni ini menggeser fokus dari objek fisik ke ide yang mendasarinya.
Dalam seni konseptual, pembeli tidak hanya mendapatkan karya seni fisik, tetapi juga gagasan dan cerita di balik karya tersebut.
Sama halnya dengan NFT, "Komedian" menawarkan ide sebagai produk utama, bukan pisang yang digunakan.
BACA JUGA:4 Manfaat Pisang Untuk Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Dapat Mencegah Penyakit Kanker
BACA JUGA:Begini Cara Membuat Pupuk Organik dari Kulit Pisang
2. Kritik Sosial dan Konsumerisme
Cattelan menggunakan pisang sebagai simbol yang sederhana namun penuh makna.
Pisang, yang sehari-hari mudah diakses, diubah menjadi objek bernilai jutaan dolar, menggambarkan bagaimana seni dan nilai konsumen dapat dimanipulasi.
Seperti kata Cattelan, "jika saya harus menghadiri pameran dagang, sebaiknya saya menjual pisang."