Pernyataannya mencerminkan betapa absurdnya pasar seni, di mana nilai terkadang lebih didasarkan pada popularitas atau permainan pasar daripada esensi seni itu sendiri.
BACA JUGA:Camilan Enak Pisang Lumer di Watervang Lubuk Linggau
BACA JUGA:Jus Kulit Pisang Rasa Jeruk Kaya Nutrisi yang Bermanfaat Bagi Tubuh, Ini 7 Khasiatnya
3. Respon dan Kontroversi
Karya ini menuai berbagai tanggapan, dari pujian sebagai komentar brilian hingga kritik pedas sebagai seni yang berlebihan.
Respon seniman David Datuna, yang memakan pisang dan menyebutnya sebagai "Artis Lapar," adalah bentuk intervensi yang juga menjadi bagian dari diskusi tentang nilai seni itu sendiri.
4. Sejarah dan Simbolisme Pisang dalam Seni
Pisang bukan sekadar buah; ia memiliki sejarah panjang dalam seni.
BACA JUGA:Begini Cara Membuat Pupuk Organik dari Kulit Pisang
Dari karya Andy Warhol hingga Frida Kahlo, pisang melambangkan berbagai tema, termasuk seksualitas, eksotisme, dan kemewahan.
Pada masa Perang Dingin, pisang bahkan menjadi simbol kemewahan di negara-negara Blok Timur.
5. Nilai Seni di Era Modern
Dengan perubahan sosial, budaya, dan lingkungan, nilai seni menjadi semakin kompleks.
Pisang seharga satu juta dolar mungkin terlihat absurd sekarang, tetapi dalam konteks perubahan iklim dan kelangkaan pisang di masa depan, konsep ini menjadi lebih dalam.
BACA JUGA:Bisa Jadi Fatal, Konsumsi Obat Bareng Pisang atau Buah Sebaiknya Hindari dengan Cara ini