KORANLINGGAUPOS.ID- Pemerintah terus berupaya memperkuat ketahanan pangan dan air di Indonesia dengan membangun berbagai Bendungan Tiga Dihaji strategis di sejumlah daerah di Sumatra Selatan.
Salah satu proyek besar yang menjadi sorotan adalah pembangunan Bendungan Tiga Dihaji, yang terletak di Desa Sukabumi, Kecamatan Tiga Dihaji, Kabupaten Oku Selatan, Sumatera Selatan.
Proyek Bendungan Tiga Dihaji ini menjadi sejarah baru, karena merupakan bendungan pertama di Provinsi Sumatera Selatan, dengan tujuan utama untuk meningkatkan suplai air dan mendukung sektor pertanian di wilayah tersebut.
BACA JUGA:Harga TBS Kelapa Sawit Naik di Sumsel, Makin Moncer 10 -20 Tahun Rp3.618,09 per Kg
BACA JUGA:Musim Hujan di Provinsi Sumsel, Harga Bahan Pangan Berpotensi Naik, Ini Penyebabnya
Peran Strategis Bendungan Tiga Dihaji dibangun untuk:
1. Menambah kapasitas Daerah Irigasi (D.I) Komering hingga mengairi 25.423 hektar lahan pertanian.
2. Menjaga suplai air stabil untuk irigasi, terutama selama musim kemarau, yang sebelumnya hanya bergantung pada aliran Sungai Komering.
3. Mengendalikan banjir, memanfaatkan sumber daya air secara berkelanjutan, dan memenuhi kebutuhan air baku sebesar 1 m³/detik.
BACA JUGA:Kabupaten Mura Penularan TBC Tercepat Nomor Lima se Sumsel
BACA JUGA:Pjs. Bupati Musi Rawas Hadiri RUPS-LB Bank Sumsel Babel Tahun 2024
4. Mendukung pembangkit listrik tenaga air dengan kapasitas 4x10 MW, serta menyediakan sarana pariwisata dan olahraga.
Bendungan ini memiliki volume tampung hingga 129 juta m³ dengan kapasitas air sebesar 260 m³.
Pembangunan bendungan ini dimulai pada 2018 dan ditargetkan selesai pada akhir 2024.
Dengan total anggaran Rp 3,8 triliun, pengerjaan dibagi menjadi empat paket: