Ampas kopi yang dikumpulkan dari berbagai sumber, seperti kedai kopi, pabrik, hingga kantor, diproses untuk memisahkan minyak dan seratnya menggunakan ekstraksi heksana.
BACA JUGA:Usai Alami Kenaikan Harga yang Cukup Tinggi, Kopi di Musi Rawas Harganya Kembali Turun
BACA JUGA:Kopi Rumahan Ala Kafe Bisa Kalian Coba, Cukup dengan 3 Cara ini Saja
- Serat kopi: Bahan ini dapat diolah lebih lanjut menjadi biodiesel.
- Serat kopi: Sisa serat yang mencapai 80% kemudian dipress menjadi pelet berkualitas tinggi.
Pelet ampas kopi ini memiliki keunggulan dibandingkan pelet kayu karena menghasilkan energi 150% lebih tinggi.
Dengan kalori yang lebih besar, pelet ini sangat efisien untuk digunakan sebagai bahan bakar pada tungku, kompor, maupun burner industri.
Di Indonesia, upaya pemanfaatan ampas kopi sebagai sumber energi mulai berkembang.
BACA JUGA:Minum Kopi Hitam Baik Untuk Kesehatan, Tapi Tidak Untuk 8 Penderita Penyakit Ini
BACA JUGA:Campuran Kopi, Garam, dan Odol Ternyata Banyak Manfaat Besar di Dalamnya, Buruan Intip
Salah satu tokoh yang menggagasnya adalah Profesor Juliati Br. Tarigan dari Universitas Sumatera Utara.
Penelitiannya tentang spent coffee ground (SCG) telah membuka peluang untuk memanfaatkan limbah kopi sebagai bahan bakar alternatif.
Salah satu produsen yang aktif memproduksi pelet ampas kopi di Indonesia adalah Energi Bio Massa.
Meski masih kalah populer dibandingkan bahan bakar lain seperti kayu atau batu bara, inovasi ini memberikan harapan untuk pengembangan energi terbarukan.
BACA JUGA:Kopi Rumahan Ala Kafe Bisa Kalian Coba, Cukup dengan 3 Cara ini Saja
BACA JUGA:Usai Alami Kenaikan Harga yang Cukup Tinggi, Kopi di Musi Rawas Harganya Kembali Turun