MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Dalam menanam mentimun atau tumbuhan lainnya pasti ada hama dan penyakit.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Musi Rawas Dr Ir Hayatun Nofrida mengatakan ada cara untuk memberantasi gulma, hama dan penyakit di tanaman mentimun.
Untuk Gulma bisa dilakukan penyemprotan dengan pertisida Roundup yang bisa dilakukan pada saat tanam dan saat berbunga.
“Selain itu kalau memang rajin bisa langsung dicabuti agar tumbuhan mentimun terus tumbuh bebas dari gulma," jelas Hayatun sapaan akrabnya.
BACA JUGA:Zaki Petani Desa Nawangsasi Musi Rawas, Dimusim Kemarau Beralih Menanam Mentimun
BACA JUGA:Cara Mudah Menanam Timun
Sedangkan untuk hama yang sering terjadi pada tanaman mentimun yakni Lalat Bilit, cara mengatasi hama ini dengan pergiliran tanam dengan tanaman bukan Mentimun, menutup lubang tanaman dengan mulsa atau tanah.
Biji mentimun di campur dengan insektisida (jika ada) misal dengan Furodan 36 atau Curatte 36 sebanyak 200 gram untuk setiap 1 Kg benih caranya; biji mentimun langsung di campur dan di aduk rata dengan insektisida.
“Menyemprotkan insektisida pada saat tanaman berumur 7-8 hari setelah tanam, misal dengan Baycarb," ungkapnya.
Lalu hama Kepik Hijau, maka untuk memusnahkan telur atau kepongpongnya juga disemprot dengan insektisida misalnya dengan Dursban 20 EC, Surecida 20 EC, Thiodan 35 EC, atau dengan Azodrin 15 WCS yang di lakukan pada saat tanaman berumur 20 hari setelah tanam.
BACA JUGA:Timun Baik untuk Kulit
BACA JUGA:Petani Mentimun di Desa Nawangsasi Musi Rawas Berharap Bantuan Pupuk
Lanjut Hayatun sedangkan untuk penyakitnya Karat daun, untuk gejala pada daun pertama terdapat bintik -bintik kecil, bintik - bintik akan menyatu menjadi bercak – bercak.
Bercak tersebut akan berkembang dengan menular ke bagian daun atasnya sesuai bertambahnya umur tanaman. Bercak terutama banyak terdapat di bagian bawah daun dan warna bercak coklat (seperti karat.
“Sedangkan untuk Pengendalian penyakit ini, tanaman yang terserang penyakit di cabut, kemudian di bakar dan menyemprotkan fungisida dithane M-45 yang dilakukan mulai umur 20 hari dengan selang waktu 7 hari sampai tanaman berumur 30 hari di sertai pergiliran tanaman," tambahnya.