Budidaya Mentimun Lebih Mudah, 45 Hari Bisa Langsung Panen. Ini Tipsnya

Sabtu 23 Nov 2024 - 22:49 WIB
Reporter : APRI YADI
Editor : RIENA FITRIANI MARIS

MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Menanam mentimun, menjadi salah satu alternatif petani di Kabupaten Musi Rawas untuk memanfaatkan lahan sawah mereka yang sulit mendapatkan air. Usaha mereka pun tidak sia-sia, dengan menanam timun mereka bisa mendapatkan keuntungan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka.

Andi Suwito, salah seorang petani di Musi Rawas yang memilih menanam timun dilahan sawahnya. Dibincangi KORANLINGGAUPOS,ID Sabtu 23 November 2024, ia mengaku sudah tiga tahun ini menanam mentimun. Jenis mentimun yang ia tanam mentimun nonika.

Ia mengaku memilih menanam mentimum karena terinpirasi dan belajar dari temannya. Menurutnya membudidaya tanaman mentimun sangat mudah dan paling cepat dipanen, serta bisa mengejar tonase. 

Dijelaskan Andi awal  tanam mentimun untuk tanahya buat bedengan, setelah tanam sudah dibuat bedengan, diatas tanahnya diberi kotoran hewan. Sebelum ditanam tanah yang sudah dibuat bedengan dan dikasih pupuk kandang, langsung ditutup dengan mursa.

BACA JUGA:Cegah Hama dan Penyakit di Tanaman Mentimun

BACA JUGA:Cara Mudah Menanam Timun

Tanah yang ditutup mursa guna menghindari gulma, diatas mursal dibolongi untuk tanam mentimunnya yang dikasih jarak.

“Untuk bibit kita beli di toko pertanian dengan berat 25 gram seharga Rp95 ribu. Jadi seperempat hektar hanya bisa menghabiskan 25 gram bibit. Dengan jarak tanam satu meter," jelas Andi, petani asal Desa Sukamulya.

Saat bibit sudah mulai tumbuh jelasnya, dikasih unjar dan ganjaran tali rapiah gunanya untuk batang mentimunnya bisa merambat. Karena batang timun yang tanam sering meramabat, agar buahnya tidak tersentuh tanah. Sehinggah dibuat tali rapiah guna rambatan batang mentimun mengarah keatas.

“Biji mentimun yang kita beli sebelum di tanam kita semai dulu, dilahan persamaian yang dimasukan dalam polibek kecil, dari biji sampai bisa ditanam di lahan umur satu minggu," ungkap Andi.

BACA JUGA:Timun Baik untuk Kulit

BACA JUGA:Zaki Petani Desa Nawangsasi Musi Rawas, Dimusim Kemarau Beralih Menanam Mentimun

Setelah biji itu tumbuh kurang dari dua centimeter langsung dipindahkan ke lahan pertanian yang sudah disiapkan sebelumnnya. Tanam bibit mentimun kalau bisa pagi atau sore hari.

Agar cepat berbuah, diberikan tambahan pupuk kimia. Yang sering ia gunakan pupuk DGW, cakra, NPK Mutiara 161616. Semingu satu kali dalam seperempat hektar sampai panen untuk pupuk kimia ia habiskan 200 Kg pupuk.

"Sedangkan untuk menghindari gulma kita lakukan pencabutan dipinggirnya, sedangkan untuk hama penyakit, kita beli inteksida yang ada di toko pertanian. Untuk hamanya yakni bercak daun sehingga bercak daun bisa menghanguskan daunnya, dengan itu kalau ada penyakit pada daunnya kita langsung gunting agar tidak terhindar pada daun lainnya." jelasnya.

Kategori :