Ponpes Mafaza Lubuklinggau Lahirkan Generasi Berkualitas

Senin 11 Dec 2023 - 19:01 WIB
Reporter : HIKMAH
Editor : SULIS

LINGGAUPOS.BACAKORAN.CO - Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang mempunyai peran besar dalam mengembangkan keterampilan sosial pada santri. Pesantren terbukti memberikan kontribusi mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, dan mencapai kesuksesan dalam hidupnya.

Laporan Hikmah, Lubuklinggau

Salah satu pesantren yang membuktikan komitmen tersebut yakni, Pondok Pesantren (Ponpes) Mafaza.

Ponpes yang terletak di Jalan Kalianda No 06-09, Kelurahan Jogoboyo, Kecamatan Lubuklinggau Utara 2, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan tersebut menaungi SMP Mafaza. 

Di SMP Mafaza, walaupun para santrinya berasal dari latar belakang yang berbeda namun memiliki satu tujuan bersama.

BACA JUGA:Pj Wali Kota Lubuklinggau Resmikan Masjid Nida’ul Jannah dan Hadiri Wisuda Tahfidz SDIT An-Nida

Kepala SMP Mafaza Lubuklinggau Dopi Supriyadi, S.Pd mengungkapkan, yang menjadi fokus sekolah selain bidang keagamaan yaitu santri mampu berinteraksi dan dapat mengaplikasikan kegiatan kemasyarakatan baik keagamaan maupun sosial.

Hal ini diungkapkan Dopi Supriyadi saat diwawancara Harian Pagi Linggau Pos Senin, 11 Desember 2023.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam Alquran Surah An-Nisa ayat 1 Islam mengajarkan manusia untuk menjalin persahabatan karena manusia merupakan makhluk sosial dan mempunyai kebutuhan untuk dapat berinteraksi. 

Pentingnya menjalin silaturahmi persahabatan karena banyak manfaat yang bisa didapat.

BACA JUGA:Simak Serunya Mahasiswa UNPARI Belajar Edit Video dan Publik Speaking di Silampari TV

Selain itu persahabatan sebagai wujud ibadah hablum minannas dapat mendatangkan individu pada keterampilan sosialnya, karena interaksi sosial diperlukan untuk dapat berkomunikasi atau bersilaturahmi.

Untuk melakukan penyesuaian dalam kehidupan sehari-hari manusia harus mampu mencapai keterampilan sosial.

Keterampilan sosial dapat dikuasai baik oleh manusia apabila mempunyai keterampilan sosial.

Membiasakan diri dengan norma dan etika dalam masyarakat, karena kehidupan pesantren meliputi pelatihan, pendidikan, pelatihan asrama selama 24 jam oleh dewan pengurus dan pengurus internal mengembangkan keterampilan sosial santri pondok pesantren.

Kategori :