KORANLINGGAUPOS.ID - Beberapa hari ini kita dihebohkan dengan viralnya potongan video Miftah Maulana Habiburrahma atau Gus Miftah yang menghina penjual es teh bernama Sunhaji, saat sedang ceramah di Magelang.
Video ini pun segera menuai kontroversi di masyarakat, dimana banyak warganet yang mengecam aksi olok-olok tersebut, dan banyak juga selebriti, tokoh agama dan influencer yang bersimpati dengan Sunhaji, dengan memberikan hadiah berupa uang tunai untuk modal usaha, rumah baru, hadiah umroh dan hadiah lainnya.
Menanggapi hal ini, Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Uswatun Hasanah, Ustadz H Ahmad Fikri, S.Pd saat dihubungi KORANLINGGAUPOS.ID Sabtu 7 Desember 2024 mengatakan, banyak sekali hikmah yang bisa kita ambil dari peristiwa ini.
"Pertama, pelajaran untuk kita semua, jika ingin guyon atau bercanda, harus melihat situasi. Pilih guyonan yang tidak menyakti hati orang lain, bisa menggunakan guyonan yang sifatnya membangun, namun jangan sampai memaki orang lain," jelasnya.
BACA JUGA:Begini Tanggapan Presiden Prabowo Usai Gus Miftah Mengundurkan Diri dari Jabatannya
BACA JUGA:Intip Besaran Gaji Gus Miftah yang Mundur dari Jabatan Utusan Khusus Presiden
Kedua, lanjutnya, kita tidak boleh memandang remeh orang lain, apapun profesinya, terlebih jika yang ia kerjakan itu adalah sesuatu yang halal dalam pandangan Islam.
"Pak Sunhaji ini seorang penjual es teh, dan ia berjuang mencari nafkah untuk membiayai keluarganya. Tentu ini pekerjaan yang halal, dan berjuang mencari nafkah untuk keluarga memiliki keutamaan yang besar dihadapan Allah SWT," ungkapnya.
Selain itu, kita tidak akan pernah tahu nasib orang, kedepannya akan menjadi apa.
Seperti yang kita lihat dari Bapak Sunhaji ini, dari awalnya hanya seorang penjual es teh dengan ekonomi yang pas-pasan, kemudian dalam hitungan hari, bisa berubah menjadi orang yang kaya raya, diberi uang yang banyak untuk modal usaha, dibelikan rumah baru, dan lain-lain.
BACA JUGA:Setelah Istikhoroh, Gus Miftah Mengundurkan Diri dari Utusan Khusus Presiden
BACA JUGA:Gus Miftah Mundur dari Utusan Khusus Presiden, Hal Ini Bukan Karena Apapun
"Ketiga, peristiwa ini menyadarkan kita semua bahwa jika Allah berkehendak mengangkat derajat seseorang, atau sebaliknya, ingin menjatuhkan derajat sesorang, maka amatlah mudah bagi Allah. Sama sekali tidak ada yang bisa memprediksinya. Bisa berbalik 180 derajat," tegasnya.
Pria yang akrab disapa Buya Fikri ini mengingatkan bahwa kehidupan di dunia ini ibarat roda yang berputar.
"Orang yang tadinya bukan siapa-siapa, tidak dikenal orang, sekarang menjadi orang yang terkenal, dan tidak hanya di Indonesia saja bahkan dikenal hingga keluar negeri. Ini jadi pelajaran untuk kita semua, baik masyarakat biasa, pejabat, orang kaya, hingga seorang Ustadz, bahwa mari sama-sama kita menjaga lisan dan belajar menghargai orang lain," ucapnya.