Keluarga Sudah Tak Sabar, Datangi Polres Lubuk Linggau Desak Polisi Tangkap Pembunuh Hamsi

Reporter: RIENA FITRIANI MARIS |

Editor: SULIS |

Jumat , 06 Dec 2024 - 22:40

PROTES - Keluarga Hamsi saat melakukan aksi protes atas tuntutan JPU yang dinilai terlalu ringan di Kejaksaan Negeri Lubuk Linggau, Rabu 4 Desember 2024. -Foto: Riena Maris-Linggau Pos

KORANLINGGAUPOS.ID - Ingin ada kejelasan, keluarga almarhum Hamsi datangi Mapolres Lubuk Linggau, Jumat 6 Desember 2024 sekitar pukul 13.00 WIB.

Didampingi kuasa hukumnya, Indra Cahaya mereka ingin menanyakan perkembangan terbaru terkait proses kasus pembunuhan yang menimpa Hamsi, anggota keluarga mereka.

Menurut kuasa hukum mereka, Indra Cahaya kepada penyidik mereka meminta untuk segera bisa mengungkap kasus pembunuhan yang menimpa Hamsi ini.

"Kami minta penyidik bisa mengungkap kasus ini, dan menangkap dua tersangka yang membunuh korban," tegas Indra Cahya.

Mereka berharap pihak kepolisian segera memberikan kejelasan mengenai perkembangan penyelidikan dan langkah-langkah selanjutnya yang akan diambil.

Serta keluarga berharap tidak ada lagi kendala yang menghambat penyelesaian kasus ini, mengingat dampaknya yang sangat besar bagi keluarga korban.

"Sampai saat ini belum terungkap, karena dua orang yang dicurigai kabur. Sementara informasinya sudah ada orang yang dicurigai sebagai pelaku prmbunuhan itu," jelasnya.

Menurutnya mereka sedikit kecewa. Mereka mendapat informasi ada keluarga Amir yang melarang saksi yang di duga pelaku pembunuhan yang sekarang kabur, untuk datang memenuhi panggilan sebagai saksi.

"Oleh karena itu kami beri masukan ke penyidiknya agar dipanggil diminta keterangannya, dalam kapasitas apa dia melarang saksi datang ke Polres untuk memberi keterangan," tegasnya.

Kapolres Lubullinggau AKBP Bobby Kusumawardhana melalui kasat Reskrim AKP Hendrawan, saat di konfirmasi mengungkapkan, jika kasus itu masih mereka tangani.

keluarga sudah tak sabar, datangi polres lubuk linggau desak polisi tangkap pembunuh hamsi                            koranlinggaupos.id - ingin ada kejelasan, keluarga almarhum hamsi datangi mapolres lubuk linggau, jumat 6 desember 2024 sekitar pukul 13.00 wib.
didampingi kuasa hukumnya, indra cahaya mereka ingin menanyakan perkembangan terbaru terkait proses kasus pembunuhan yang menimpa hamsi, anggota keluarga mereka.
menurut kuasa hukum mereka, indra cahaya kepada penyidik mereka meminta untuk segera bisa mengungkap kasus pembunuhan yang menimpa hamsi ini.
"kami minta penyidik bisa mengungkap kasus ini, dan menangkap dua tersangka yang membunuh korban," tegas indra cahya.
baca juga:dituntut 1 tahun 6 bulan, kuasa hukum hamsi ajukan protes ke kejari lubuk linggau, ini penjelasan jaksa
baca juga:pelaku pembunuhan kontraktor hamsi belum juga ditangkap, begini kata kasat reskim
mereka berharap pihak kepolisian segera memberikan kejelasan mengenai perkembangan penyelidikan dan langkah-langkah selanjutnya yang akan diambil.
serta keluarga berharap tidak ada lagi kendala yang menghambat penyelesaian kasus ini, mengingat dampaknya yang sangat besar bagi keluarga korban.
"sampai saat ini belum terungkap, karena dua orang yang dicurigai kabur. sementara informasinya sudah ada orang yang dicurigai sebagai pelaku prmbunuhan itu," jelasnya.
menurutnya mereka sedikit kecewa. mereka mendapat informasi ada keluarga amir yang melarang saksi yang di duga pelaku pembunuhan yang sekarang kabur, untuk datang memenuhi panggilan sebagai saksi.
baca juga:rekening driver taksi online dipinjam untuk aksi penipuan, ini modusnya
baca juga:ingat insiden penganiayaan di rawas ilir saat pilkada, satu orang pelaku berhasil ditangkap di palembang 
"oleh karena itu kami beri masukan ke penyidiknya agar dipanggil diminta keterangannya, dalam kapasitas apa dia melarang saksi datang ke polres untuk memberi keterangan," tegasnya.
kapolres lubullinggau akbp bobby kusumawardhana melalui kasat reskrim akp hendrawan, saat di konfirmasi mengungkapkan, jika kasus itu masih mereka tangani.
"kita masih proses dan melakukan penyelidikan, kita masih mengejar prlaku yang terlibat dalam aksi pembunuhan itu," jelasnya.
sebelumnya mereka juga sudah melakukan aksi protes ke kejaksaan negeri lubuk linggau, karena kasus pengancaman dengan senjata api organik dengan terdakwa, amir (47) mantan kades karang anyar kabupaten muratara, dituntut jaksa penuntut umum (jpu) kejasaan negeri (kejari) lubuk linggau, 1 tahun 6 bulan penjara.
baca juga:pondok dibobol maling, milik asn lubuk linggau alami kerugian jutaan rupiah 
baca juga:sayembara harun masiku total rp8 miliar bagi yang berhasil, bikin kpk lebih fokus
menurut mereka terdakwa harusnya bisa dituntut hingga 20 tahun penjara, sesuai dengan ancaman hukuman yang ada di uu darurat pasal 1 ayat 1.
ia berharap, surat protes mereka ini jadi pertimbangan hakim nantinya.
pihaknya juga berharap hakim nantinya bisa memutuskan hukuman untuk terdakwa amir sesuai dengan ancaman di uu darurat. 
"karena ini bukan perkara ecek-ecek. bahkan empat hari setelah pengancaman pelapor meninggal dunia, dibunuh secara tidak wajar meskipun sulit secara teoritis menghubungkan secara langsung," tegasnya lagi.
baca juga:kebun sawit di musi rawas jadi lokasi transaksi narkoba, pengedar berhasil ditangkap 
baca juga:lapas lubuk linggau ikuti zoom meeting persiapan rencana dialog presiden dengan warga binaan
sementara kasi intel kajari lubuk linggau, wenharnol menegaskan jika apa yang disampaikan oleh kuasa hukum dan keluarga korban sudah mereka terima. 
"mereka menyampaikan aspirasi terhadap tuntutan yang menurut mereka terlalu ringan. mereka masih menganggap, mengaitkan dengan kasus pembunuhan terhadap korban. namun perlu kami sampaikan, jaksa pun dalam mengajukan tuntutan tentunya juga ada pertimbangan yang dijadikan dasar. dari kasus yang sama dan jadi pembanding, memang rata-rata kasus kepemilikan senpi dituntut 1 tahun 6 bulan. makanya jaksa ambil tuntutan seperti itu," jelasnya. 
saat ini menurutnya proses hukumnya sudah berjalan. 
"mereka menyampaikan aspirasi ya kita pahamilah, karena masih mengaitkan dengan terbunuhnya pelapor. namun untuk kasus yang ini kan untuk saat ini masih didalami peniyidk polres lubuk linggau. tentunya kalau memang penyidik bisa menemukan bukti dan pelaku, ya bisa jadi pertimbangan kita untuk melakukan tututan terhadap terdakwa. untuk sekarang terdakwa baru dituntut atas kasus kepemilikan senpi tanpa izin," jelas wenharnol.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Linggau Pos, SABTU, 7 DESEMBER 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan