Diketahui berita sebelumnya Kepala Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Rahma, Eni Rosmalia mengabarkan musim durian tahun ini tidak banyak seperti tahun lalu.
BACA JUGA:7 Fakta Menarik Kopi Durian yang Menjadi Simbol Ketangguhan Masyarakat Lubuklinggau
BACA JUGA:Heboh Tengkorak Manusia Ditemukan di Kebun Karet Desa Durian Remuk Musi Rawas
Menurut penyuluh pertanian di wilayah Kecamatan Lubuk Linggau Selatan I dan Lubuk Linggau Selatan II perkiraan tersebut berdasarkan pengamatan di kebun durian di daerah Kecamatan Lubuk Linggau Selatan I.
Pasalnya banyak bunga durian yang rontok akibat musim kemarau panjang dan ditambah peralihan musim dari musim panas ke musim hujan.
"Pada musim panas berbunga banyak yang muncul tapi kemudian disiram hujan mendadak sehingga banyak putik yang berguguran atau rontok. Tapi banyak juga yang bertahan menjadi buah," jelasnya.
Disamping itu sebelumnya ada puluhan pohon durian yang diserang ulat sehingga daunnya gundul. Tapi sekarang sudah terkendali. "Akibat diserang ulat tidak berbunga, daunnya habis dimakan ulat. Sekarang sudah mulai tumbuh. Pohon durian yang sudah berputik saat ini yang tidak diserang ulat," ungkapnya.
BACA JUGA:Punya Stok Durian? Yuk Buat Resep Kue Mochi Durian yang Lezat dan Kenyal dengan 6 Cara Ini
Eni menambahkan, ulat yang menyerang daun pohon durian sangat keras. Kemudian selama 30 hari berubah menjadi kepompong, jadi kupu-kupu itulah yang menyerang pohon durian lainnya.
"Kejadian ini baru pertama kali. Pohon durian yang diserang di Kelurahan Air Kati dan Kelurahan Jukung dikit tapi. Yang banyak Air Kati," ungkapnya.
Ia menyebut kebun durian yang banyak di Kelurahan Air Kati, Kelurahan Jukung, Kelurahan Lubuk Binjai, Kelurahan Rahma dan Kelurahan Air Temam.
Seperti Kebun Kito lokasinya di Kelurahan Rahma. "Luas kebun durian di Kebun Kito 27 hekter. dari total luasnya mencapai 50 hektar ditanam alpukat, kelengkeng, nangkadak diselanya di tanam nanas. Tanaman Nanas ada 18 ribu batang," ucapnya.