Pasien DBD di Kabupaten Mura Alami Peningkatan, Ini yang Dilakukan Dinkes Mura

Senin 16 Dec 2024 - 23:42 WIB
Reporter : GILANG ANDIKA
Editor : RIENA FITRIANI MARIS

MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID – Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Musi Rawas (Mura) tahun 2024 meningkat, dibandingkan dengan tahun 2023. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mura, drg Maya Kesuma Surya Putri melalui Kabid P2P, Renaldi Oktavianus saat dibincangi, Senin 16 Desember 2024.

Peningkatan pasien DBD ini menurutnya kemungkinan dampak dari perubahan musim kemarau ke musim hujan, dan kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengatasi nyamuk Aedes aegypti yang merupakan penyebab utama terjadinya DBD.

Renaldi mengatakan kasus di DBD yang terjadi di Kabupaten Mura mengalami peningkatan hampir dua kali lipat jika dibandingkan tahun 2023.

“Pasien DBD di tahun 2023 ada 84 orang, meliputi laki-laki 36 dan perempuan 48 orang, sedangkan di tahun 2024 meningkat menjadi 159 orang meliputi laki-laki 80 dan perempuan 48,” ungkap Renaldi.

BACA JUGA:Rumah Sakit Petanang: Banyak Layani Pasien Lakalantas

BACA JUGA:TBC Mudah Tertular, Ini yang Harus Dilakukan Pasien TBC

Data ini dari Januari sampai November 2024, sedangkan data pasien di Desember masih belum didata, mungkin bisa jadi tetap segitu dan bisa juga meningkat hingga akhir Desember 2024.

Peningkatan ini jelasnya, bisa terjadi karena beberapa faktor, seperti perubahan cuaca dari musim kemarau ke musim hujan, faktor kesadaran masyarakat dari kebersihan lingkungan sampah dan genangan air di drum dan tempat lainya yang tidak bersentuhan langsung dengan tanah.

Karena untuk nyamuk Aedes aegypti, berkembang saat memasuki musim hujan yang bertelur di genangan-genangan air, serta sangat senang ditempah yang kotor dan banyak genangan air.

Oleh karena itulah Dinkes Mura selalu melakukan berbagai upaya untuk mengatasi permasalah DBD, seperti melakukan penyuluhan kepada masyarakat, untuk menghindari terjadinya genangan air, dan selalu menjaga kebersihan lingkungan. Mereka juga selalu melakukan fogging jika memasuki musim penghujan di rumah warga supaya tidak terkena DBD, apalagi untuk wilayah yang mengalami peningkatan DBD.

BACA JUGA:dr Ahmar Kurniadi, Sp.PD Bagikan Tips Agar Pasien Lupus Tak Mengalami Komplikasi

BACA JUGA:Setiap Hari Penuh Pasien, RS Dr Sobirin Musi Rawas Bakal Tambah Tempat Tidur

Seperti di wilayah Puskesmas Nawangsasi Tugumulyo yang tercatat paling tinggi terkena DBD sebanyak 39 kasus, dan Puskesmas L Sidoharjo Tugumulyo 26 kasus, sedangkan di daerah lain masih normal kasus DBD hanya satu atau dua orang.

Ia menegaskan, pentingnya untuk masyarakat sadar menjaga kebersihan lingkungan, supaya terhindar dari penularan DBD yang meningkat di tahun 2024.

Kategori :