KORANLINGGAUPOS.ID - Pasien epilepsi atau ayan masih sering ditemukan. Ternyata jika ditangani dengan baik, serta mengkonsumsi obat secara rutin bisa disembuhkan.
Dilansir dari video akun youtube milik RS AR Bunda Kota Lubuk Linggau dalam program Podklinik RS AR Bunda Kota Lubuk Linggau, bersama dokter spesialis neurologi, dr Rangga Adi Nugraha Sp.S berikan penjelasan mengenai epilepsi atau ayan.
Menurut dr Rangga, Epilepsi atau ayan secara pengertian adalah gangguan sistem syaraf di otak yang disebabkan karena aktivitas listrik yang berlebihan.
"Di otak kita itu ada namanya Neuron yang menghantarkan impuls syaraf sehingga sampai ke organ tubuh. Itu sudah diatur kekuatannya. Kalau berlebihan, jadi sama kaya konsleting listrik, menimbulkan kejang, gerakannya tidak terkontrol atau bisa juga diam saja," jelasnya.
BACA JUGA:Asma Tak Dapat Disembuhkan, Maka Kendalikan Gejalanya
BACA JUGA:DP3APM Lubuk Linggau Dampingi Anak Korban Kekerasan, Siti : Berharap Traumanya Sembuh
Lalu apa beda kejang epiliepsi dengan kejang biasa.
"Kalau kejang yang dialami pasien epilepsi, kejang yang tidak diprovokasi berlangsung 2 kali atau lebih dengan jarak lebih dari 24 jam. Artinya ketika anak mengalami kejang namun diprovokasi atau ada pemicu, misalnya demam maka belum tentu epilepsi. Karena kejang banyak penyebabnya. Orang epilepsi sudah pasti kejang, tetapi kejang belum tentu epilepsi," ungkapnya.
Ia menerangkan epilepsi ada dua jenis. Pertama Idiopatik atau tidak diketahui penyebabnya, dan biasanya terjadi pada pada anak-anak.
"Kasusnya biasanya saat lahir normal, lalu tiba-tiba SD kejang. Kita periksa EEG ada epilepsi. Sebagian besar banyak kasus seperti ini," jelasnya.
BACA JUGA:Cukup Rutin Jalan Kaki, 6 Jenis Penyakit Ini Bakal dengan Mudah Disembuhkan, Apa saja?
BACA JUGA:Sakit Gigi? 6 Pilihan Obat Sakit Gigi Alami di Jamin Sembuh, Salah Satunya dengan Garam
Kedua Simtomatik atau penyebab yang diketahui. Misalnya disebabkan terbentur, stoke sehingga mengalami pecah pembuluh darah atau sumbatan, benjolan atau tumor, infeksi bakteri diotak, auti imun atau menderita lupus. Biasanya ini terjadi pada orang dewasa.
"Namun yang paling sering ditemukan, jenis idiopatik dimana hampir 70 persen," ungkapnya.
Lalu apakah epiliepsi bisa disembuhkan. Ia pun menegaskan, pasien epilepsi bisa sembuh.