Agar Ibadahmu Bernilai Pahala di Sisi Allah SWT, Ustadz Atiq Fahmi : Amalkanlah Keikhlasan

Minggu 29 Dec 2024 - 22:49 WIB
Reporter : SULIS
Editor : SULIS

Kadang ada orang tua tak sengaja berucap begini,”  Kurang apo nak ibuk dengan kau ni. Ku lahirke. Kudidik. Kuenjuk duwit dan sebagainya kita sebut galo”

BACA JUGA:8 Alasan Kenapa Kamu Sebaiknya Sekolah di Pesantren Modern Ar-Risalah Lubuk Linggau

BACA JUGA:10 Keunggulan PAUD Unggulan Ar-Risalah Lubuk Linggau, Ada Kolam Renangnya

Orang tua banyak diuji keikhlasannya saat mengurus anak.

“Bagaimana agar kita ikhlas? Maka berhentilah mengharap apapun dari manusia, termasuk anak yang kita besarkan. Mencintai manusia pun jangan berlebihan, termasuk anak. Yang sedeng-sedeng bae. Supaya kita bisa terbiasa ikhlas,” saran Ustadz Fahmi.

“Sisa umur kita ini berapa, nikmati hidup, ikhlas.  Apo itu ikhlas? Ikhlas itu kita menunaikan ketaatan dan ibadahnya hanya untuk Allah SWT. Mendidik anak tujuannya ibadah pada Allah SWT. Ngajak kawan shalat tujuannya supaya untuk dapat pahala Allah SWT. Mudah-mudahan dinilai sebagai ibadah,” imbuhnya.

Maka, tuturnya,  mulai sekarang ayo niatkan bahwa yang kita cari di dunia ini agra bisa dekat dengan Allah SWT. Hanya kepingin Allah dekat dengan kita. 

BACA JUGA:Disdikbud Apresiasi SDIQ Ar-Risalah Lubuk Linggau yang Sukses Adakan Panggung Kreativitas VI

BACA JUGA:Demi Ciptakan Pembelajaran yang Kreatif, Guru SMA Ar-Risalah Lubuk Linggau Dilatih Kuasai IT

“Karena kalau sudah dekat dengan Allah SWT, jaminannya surga. Kita dekat dengan Allah supaya Allah dekat dengan kita.  Supaya kita dapat ridhonya Allah SWT,” jelas Kakak Guru.

Apa bedanya Ridho dan Rahmat Allah SWT?

“Rahmat itu kebaikan Allah SWT, Allah kasih kita mata, sehat, suami, istri. Allah lahirkan dari rahim kita itu rahmat. Kafir mukmin muslim munafik dapat galo (rahmat,red). Tapi tidak semua orang dapat Ridho Allah SWT. Ridho maknanya mahabbah (cinta). Kalau sudah dapat Ridhonya Allah, maka dosa kita diampuni, kebaikan akan diberikan dalam hidup kita,” jelas Kakak Guru.

Untuk dapat cintanya Allah tentu ujiannya berat. Dikasih suka duka tapi tetap dekat dengan Allah. Hidup tidak mengharap pandangan manusia, pujian manusia lagi.

BACA JUGA:SMP Ar-Risalah Lubuk Linggau Adakan Literacy Fair, ini Manfaatnya untuk Guru dan Siswa

BACA JUGA:Hari Guru Nasional, Guru SDIQ Ar-Risalah Lubuk Linggau Doakan Siswa Siswinya Raih Keberkahan Ilmu

“Kenapa? Karena kita dipuji manusia tak ada untungnya. Pujian manusia itu memang kadang kita rindukan. Tapi setelah itu lewat sudah. Sehebat apapun pujian manusia, pasti ado dak lemaknya. Sementara kalau Allah SWT yang memuji kita, bisa berbentuk kebaikan-kebaikan ratusan kali lipat,” tuturnya.

Kategori :