BACA JUGA:Penyalahgunaan Ketamin Meningkat Tajam di Indonesia, Begini Fakta dan Dampaknya
BACA JUGA:Ajak Media Pers Bersama Menjaga Ketahanan Energi Indonesia
Indonesia bergabung dengan BRICS, tidak berarti Indonesia akan berpihak pada suatu blok militer tertentu.
Indonesia akan mempertahankan kebijakan politik luar negeri bebas aktif, sesuai visi Presiden Prabowo tidak ingin terlibat dalam blok militer manapun.
Diplomasi Indonesia tetap dijalankan sesuai prinsip nonalign dan non-blok.
Dengan tujuan untuk memperkuat hubungan dengan berbagai negara tanpa mengorbankan kepentingan nasional.
BACA JUGA:Kementerian BUMN Dukung Pelindungan Pekerja Migran Indonesia
BACA JUGA:Saat Garuda Pertiwi Juara! Indonesia vs Kamboja, AFF Women's Cup 2024, Live dan Tayang Kapan?
3. Kebebasan untuk Bergabung dengan Berbagai Forum Multilateral
Menlu juga menegaskan bahwa Indonesia memiliki kebebasan untuk bergabung dengan berbagai forum multilateral lainnya, tanpa harus terikat pada satu kelompok tertentu.
BRICS menjadi salah satu pilihan untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional, seiring dengan semakin kompleksnya dinamika global.
Keanggotaan BRICS membuka peluang bagi Indonesia untuk memperluas pengaruh diplomatiknya serta berperan aktif dalam percakapan global mengenai isu-isu penting,
Seperti perubahan iklim, perdamaian dunia dan perkembangan ekonomi global.
Dengan bergabung dalam aliansi BRICS, Indonesia berharap dapat memaksimalkan potensi ekonomi dan diplomasi sembari tetap menjaga kemandirian dalam kebijakan luar negeri dan memelihara persahabatan dengan seluruh negara di dunia.
***