Pada malam harinya, panggung budaya menjadi pusat perhatian dengan pergelaran wayang kulit yang mengangkat kisah Banjaran Gatotkaca.
Penampilan dalang-dalang lokal berhasil menghidupkan kisah tersebut dengan gaya khas masing-masing yang memukau.
BACA JUGA: Ratusan Personel Polres Musi Rawas Kawal Pengamanan Pagelaran Wayang Kulit
Antusiasme masyarakat yang memadati lokasi acara menunjukkan kecintaan mereka terhadap seni tradisional dan budaya leluhur.
Ketua Paguyuban Ngapak Musi Rawas, Edy KPK, dalam sambutannya mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian komunitas selama empat tahun terakhir.
“Mari kita terus menjaga tradisi dan memupuk semangat gotong-royong demi kemajuan bersama. Bersatu kita kompak, Bicara Kita Ngapak, Ora Ngapak Ora Kepenak,” ajak sang ketua yang saat ini sedang menempuh pendidikan S2 Universitas Muhammadiyah Malang.
Dalam kesempatan itu, Hj. Ratna Machmud, Bupati terpilih pemenang kontestasi Pilkada yang baru lalu menyampaikan.
BACA JUGA:Di Musi Rawas, Sulit Dapat Air Petani Padi Sawah Beralih Tanam Jagung
BACA JUGA:Petani Musi Rawas Memanfaatkan Lahan Sawah, Dengan Menanam Kacang Panjang
“Meskipun tidak semua warga Ngapak memilih saya, tetapi saya yakin sebagian besar warga Ngapak memilih saya. Namun demikian, setiap perayaan Ulang tahun Warga Ngapak, saya selalu hadir,” ujar Bupati yang malam itu dikukuhkan sebagai anggota kehormatan Paguyuban Republik Ngapak Musi Rawas.
Kemeriahan dan semangat kebersamaan warga pada peringatan HUT ke-4 Republik Ngapak Musi Rawas ini menjadi bukti nyata bahwa budaya dapat menjadi pemersatu yang kokoh.
Acara ini sekaligus menjadi pengingat pentingnya melestarikan tradisi sebagai warisan yang tak ternilai. Selamat kepada Republik Ngapak Musi Rawas, maju terus!