Lebih Menguntungkan, Petani di Musi Rawas Memilih Menanam Genjer

Senin 13 Jan 2025 - 22:03 WIB
Reporter : GILANG ANDIKA
Editor : RIENA FITRIANI MARIS

MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID  – Petani di Desa B Srikaton, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas (Mura) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) saat ini lebih memilih menanam sayuran genjer dari pada menanam padi.

Lebih menguntungkan menjadi salah satu alasan mereka. 

Hal ini juga dilakukan Sulastri, petani di Desa B Srikaton. Ia menegaskan, memilih menanam genjer karena perawatan yang lebih mudah dan hasil panen yang lebih menguntungkan, dibandingkan dengan menanam padi.

“Dan hal ini sudah lama saya lakukan, bukan baru-baru ini. Sudah tujuh belas tahun, tepatnya dari 2008 sampai dengan sekarang saya tidak lagi menanam padi, namun beralih menanam genjer. Memang hampir sebagian besar lahan persawahan di sini di tanamani sayuran genjer,” ungkap Sulastri kepada KORANLINGGAUPOS.ID, Senin 13 Januari 2025.

 BACA JUGA: Petani Desa C Nawangsasi, Berharap Dapatkan Hasil Panen yang Bagus

BACA JUGA:Petani Musi Rawas, Menanam Kangkung Lebih Menjanjikan Dibanding Tanam Padi

Menurut Sulastri, menanam sayur genjer lebih mudah perawatanya, dibandingkan dengan padi. Tidak hanya itu saja, menanam sayur genjer juga lebih cepat panen, bahkan umur 17 hari sudah bisa di panen.

Karena dalam 1 kali masa tanam padi, bisa 3 atau 4 masa tanam genjer dan bisa setiap hari panen asal ada tengkulak yang menghubungi. Meskipun tidak dihubungi tengkulak, biasanya hasil panen sayur genjer miliknya di jual ke warung maupun pasar dengan harga Rp 450 per ikat.

Meskipun harga sayur genjer per ikat hanya Rp 450, tetapi untuk ikatanya kecil dan dalam sekali panen bisa menghasilkan ribuan ikat. Dengan luas setengah hektar bisa meraup omset jutaan rupiah dalam sekali panen.

Jadi untuk sayur genjer tidak mungkin tidak ada yang membeli, karena masyarakat hobi mengkonsumsinya. Dari itulah untuk hasil lebih menguntungkan tanaman sayuran genjer.

 BACA JUGA:Di Musi Rawas, Sulit Dapat Air Petani Padi Sawah Beralih Tanam Jagung

BACA JUGA:Petani Desa Wukirsari Sukses Kembangkan Budidaya Pepaya Calina

Ia menambahkan, untuk bibit genjer menggunakan bibit gendot, yang diperoleh dari toko pertanian Mura dan menghabiskan sekitar 5 kilogram sampai 7 kilogram bibit dalam sekali tanam.

Sementara itu Eko salah seorang pemanen genjer mengatakan, untuk upah yang didapatkannya dalam sekali panen sayuran genjer mendapatkan Rp 80.000 sampai Rp 100.000. Dengan rincian dihitung per ikat Rp 150.

“Meskipun hanya mendapatkan Rp 100.000 dalam sehari, saya merasa senang, karena sayuran genjer dapat di panen setiap hari sampai genjer semuanya abis. Jadi otomatis pemasokan uang ada untuk kebutuhan sehari-hari,” jelasnya

Kategori :