3. Rabbit R1
Rabbit R1 memperkenalkan teknologi Large Action Model (LAM), sebuah inovasi yang diklaim mampu menangani tugas lebih kompleks dibandingkan Large Language Model (LLM).
Namun, perangkat ini gagal memenuhi harapan setelah diketahui sistem operasinya hanyalah modifikasi aplikasi Android yang dapat dipasang di perangkat lain.
BACA JUGA:Huawei Watch 5 Series: Smartwatch dengan Desain Ringan dan Teknologi Terdepan
Kecewa dengan klaim gimmick semata, banyak konsumen merasa tertipu oleh produk ini.
4. Fisker Ocean
Fisker Ocean, mobil SUV andalan Fisker Inc., menjadi contoh buruk dari manajemen perusahaan yang tergesa-gesa.
Masalah software, komponen yang cacat, dan kontrol kualitas yang diabaikan membuat kendaraan ini harus ditarik dari peredaran demi alasan keselamatan.
BACA JUGA:Kurangi Hal yang Tidak Diinginkan, Anggota DPR RI Ini Sarankan Lapas Manfaatkan Teknologi Cangih
Kekacauan ini berujung pada kebangkrutan Fisker Inc., yang sempat menjadi harapan di industri kendaraan listrik.
5. Intel
Intel menghadapi tahun yang sulit pada 2024, dengan kerugian besar hingga $16,6 miliar pada Q3.
Prosesor Intel Core generasi ke-13 dan ke-14 mengalami masalah bug Vmin Shift, yang berdampak buruk pada performa mereka.
BACA JUGA:Realme 12 Plus 5G: Teknologi Kamera Unggulan Setara DSLR untuk Penggemar Fotografi
Selain itu, Intel kalah bersaing di pasar prosesor berbasis ARM, di mana Apple dengan M4 dan Qualcomm dengan Snapdragon X Elite jauh lebih unggul.
6. Apple Vision Pro