KORANLINGGAUPOS.ID - Pembangunan jembatan di jalan poros Muara Padang dikeluhkan warga. Pasalnya, mengakibatkan jalan poros tertutup tanah merah, menjadi becek, dan mengganggu aktivitas warga.
Untuk diketahui, selama ini jalan poros Muara Padang, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumsel ini dilintasi masyarakat Kecamatan Muara Padang dan Muara Sugihan.
Akibat pekerjaan pembangunan tersebut, kata warga jalan poros tertutup tanah merah, licin dan menyulitkan kendaraan yang hendak melintas.
Tak hanya itu. Warga juga mengkhawatirkan jembatan dibangun asal-asalan. Sebab landasan jembatan yang sedang dibangun diduga tidak dicor dengan beton.
BACA JUGA: Jembatan Rigid Kasie Akan Dibangun Permanen, Ini Tanggapan Warga
BACA JUGA:Di Kelurahan Taba Pingin Akan Dibangun Jembatan Ini Tanggapan Warga
Namun, tanah merah digunakan untuk menimbun bagian bawah jembatan, sehingga jalan poros jadi makin licin.
Dilansir dari sumateraekspres.id, warga Muara Padang Adi menduga sejak awal pembangunan sudah tidak beres.
Pengerjaan jalan sementara yang tidak selesai dengan baik, belum lagi bagian bawah jembatan sudah retak.
Hal ini membuat jalan poros Muara Padang sering kali mengalami kemacetan, khususnya selepas hujan deras.
BACA JUGA:Warga Berharap Jembatan Gantung Moneng Sepati Dibangun Permanen
BACA JUGA:2 Trase Jalan dan 1 Jembatan Lingkar Barat Sedang Dalam Proses Persiapan Lelang
Camat Muara Padang Parlin Munandar membenarkan kondisi ini sangat mengganggu aktivitas warga, khususnya pegawai yang bekerja di kantor kecamatan yang terletak di sepanjang jalur poros jalan dekat pembangunan jembatan itu.
Atas keluhan masyarakat tersebut, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Banyuasin telah memeriksa kondisi pembangunan jembatan tersebut.
Selain itu Dinas PUPR Kabupaten Banyuasin juga memberikan waktu 6 bulan untuk pihak kontraktor melakukan perawatan terhadap jembatan ini.