MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID – Di tengah gempuran ekonomi yang tak menentu, masyarakat di Desa R Rejosari, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Musi Rawas (Mura), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), menunjukan kreativitasnya dengan membuka usaha rumahan dengan menjual bibit sayur.
Usaha ini bukan hanya menjadi sumber penghasilan tambahan, tetapi juga berkontribusi sebagai ketahanan pangan untuk keluarga maupun lingkungan sekitar.
Saat dibincangi KORANLINGGAUPOS.ID, Sabtu 22 Februari 2025 penjual bibit sayuran, Ipul mengatakan bermacam-macam bibit sayuran yang dijual di sini, mulai dari bibit cabai besar, bibit cabai kecil, bibit cabe setan, bibit terong ungu, bibit terong lalap, dan bibit tomat.
“Awal bisa membuka usaha jual bibit sayuran, karena dulu hanya iseng menanam sayuran untuk kebutuhan keluarga. Karena hasilnya yang melimpah, cob dijual ke tetangga sekitar, ternyata banyak peminatnya,” ungkap Ipul.
BACA JUGA: Petani Desa Rejosari Musi Rawas Uji Coba Bibit Phoenix, Ini Tujuannya
BACA JUGA:Petani Melon di Wukirsari Musi Rawas Pilih Gunakan Bibit Merlin, Ini Alasannya
Waktu awal memulai menanam sayur, diawali dengan menanam sayuran cabai dan terong lalap di lahan 5 x 5 meter.
Karena ada lahan lebih disamping rumah, akhirnya dikembangkan lagi membuka lahan tanam, dengan luas lahan 10 x 15 meter. Untuk umur bibit padi yang dijual, sekarang masih berumur kurang dari 3 Minggu, dimana untuk bibit sayuran yang dijual, biasanya berumur satu bulan lebih.
“Usaha penjualan bibit sayuran, bukan hanya dapat memberikan keuntungan ekonomi bagi keluarga, tetapi juga bisa memperkenalkan Desa R Rejosari. Karena pemasaran bibit sudah sampai keluar provinsi,” jelasnya.
Pemasaran penjual bibit, sudah sampai di Jambi, Bengkulu dan Palembang, dengan harga jual per satu bibit dimulai dari harga Rp 400 sampai Rp 1.000, tergantung dengan kualitas bibit dan umur.
BACA JUGA:Petani Musi Rawas Pilih Bibit Jagung Bisi-18, Ini Alasannya
BACA JUGA:Dari Iseng, Gendon Warga Musi Rawas Sukses Kembangkan Usaha Jual Bibit Ikan
Dalam satu kali penjualan, bisanya masyarakat membeli paling sedikit 100 bibit, tetapi kebanyakan warga membeli seribu sampai lima ribu.
Untuk di jual atau di budidaya sendiri dikalangan rumah. Sebab zaman sekarang sudah banyak masyarakat yang lebih memilih menanam sayuran, dari pada membeli sayuran di pasaran.
Ia menambahkan, untuk bibit sayuran didapatkan dari penjual bibit di Curup dan penjual bibit lokal yang ada di Kabupaten Mura.