Kemudian Nak jangan menonton Televisi (TV) terlalu lama ya nanti berakibat matanya rusak. Nah dengan begitu anak-anak akan belajar secara lebih mudah.
Tips yang ketiga adalah berikan anak pilihan, dengan begitu anak akan merasa seolah-olah mereka lebih punya kendali atas dirinya dibandingkan orang tua yang memaksakan anak untuk melakukan sesuatu, contohnya ketika tidur orang tua bisa memberikan pilihan, tapi yang sederhana saja jangan terlalu banyak, misalnya berikan pilihan Nak mau makan nasi atau mau makan roti.
Nah biarkan anak memilih dan pada saat anak sudah menentukan pilihannya, maka orang tua harus menghargainya.
Paikolog Ratih mengungkapkan, dalam usia tersebut anak sudah mulai mengembangkan gaya menawarnya dan juga bisa menawar lebih jago sekali, terkadang di tengah sebuah kegiatan anak bisa tiba-tiba mogok.
BACA JUGA:Calon PPPK Tenaga Kesehatan Musi Rawas 2023 Dinyatakan Lulus, Berikut Daftar Namanya
Tips yang keempat sampaikan apa yang orang tua harapkan kepada anak, sebelum sebuah kegiatan dilakukan misalnya durasi menonton TV hanya 30 menit saja.
Dengan demikian anak akan menyiapkan dirinya untuk melakukan kegiatan tersebut, ini akan lebih baik dibandingkan tiba-tiba orang tua harus marah-marah dengan anak lantaran menonton TV yang menurut orang tua terlalu lama.
Nah tips yang terakhir kelima adalah orang tua juga harus konsisten dengan kesepakatan yang sudah dibuat bersama si balita.
Jika kesepakatan orang tua setiap kali berubah-ubah, anak bisa menjadi bingung dan akhirnya orang tua lah yang rugi sehingga anak tidak mau mendengarkan yang disampaikan oleh orang tuanya.
BACA JUGA:Inilah Manfaat Daun Pepaya dan Buah Pepaya Untuk Kesehatan,Yuk Simak Disini
Penting bagi para orang tua bahwa jika mengingin kan untuk dapat didengarkan, maka terlebih dahulu irang tua juga harus mendengarkan. Hanya dengan saling mendengarkan antara orang tua dan anak sebenarnya itu sudah termasuk membangun komunikasi yang baik dengan anak.(*)