Terkait frasa Amin dikaitkan Pilres juga disorot Ustadz Adi Hidayat (UAH).
Ia membagikan pengalaman dari sahabat saat mengimami shalat berjamaah di Kuwait.
Diceritakan UAH, sahabatnya mengamati ada yang mengangkat kedua jari saat tahiyat akhir untuk menghindari membuat gestur mendukung Anies-Cak Imin.
"Saya ke Kuwait kemarin ustadz, orang tahiyat yang tadinya begini (menggerakkan satu jari), menjadi begini (menggerakkan jari lainnya)," ujar UAH disambut tawa jemaah.
Sahabat UAH itu juga menceritakan bahwa ada yang hanya terdiam atau tidak mengucapkan Amin usai bacaan surat Al-Fatihah dalam shalat.
BACA JUGA:30 Desa Dapat Bantuan Permainan Anak Edukasi
"Satu tempat kita imami shalat, (membacakan ayat terakhir Al Fatihah) diam, diam, (beberapa jemaat terdiam)," ungkap UAH.
Bagi UAH, mereka yang enggan mengucapkan 'Amin' merupakan pihak yang berbeda pilihan politik.
"Itu karena yang berbeda, nggak keluar suaranya," seloroh UAH.
Meski materi candaannya sama dengan UAS bersama Anies dan UAS, kini Zulhas menuai cemoohan hingga akan dilaporkan ke polisi atas dugaan penistaan agama.
Namun pernyataan UAS bersama Anies dan UAH tidak ada yang menghebohkannya di media sosial. Apalagi akan melaporkan seperti terhadap Zulhas.
BACA JUGA:Hotel di Lubuklinggau Dilarang Undang DJ, Tak Boleh Gelar DJ Party
Heboh itu bermula saat Zulkifli Hasan berpidato di rapat kerja nasional (rakernas) Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) di Kota Semarang, Selasa 19 Desember 2023.
"Jadi kalau shalat magrib baca Al Fatihah waladholin, ada yang diem sekarang pak," ujar Zulhas di depan hadirin.
Ia juga menceritakan ada orang yang menggerakkan jari dalam takhiyatul akhir sesuai yang didukungnya pada Pilpres.
"Saking cintanya sama Pak Prabowo itu, kalau tahiyatul akhir awalnya gini (menggerakkan jari dua) pak yai," ujar Zulhas disambut tawa hadirin.(*)