Nah, bahan-bahan tambahan tersebut yang bisa menyumbang kenaikan berat badan. Pada ukuran minuman boba 500 mililiter, terdapat kandungan hingga 500 kalori. Sedangkan kebutuhan kalori harian orang dewasa hanya sekitar 1800–2000 kalori.
2. Gangguan Pencernaan
Peringatan untuk kita semua, jika kebanyakan mengonsumsi minuman boba dapat memicu gangguan pencernaan, seperti sembelit. Minuman dengan toping bubble memiliki kandungan nutrisi yang rendah, terutama pada jenis serat yang dikonsumsikan.
Jika terlalu sering mengonsumsi boba berdampak pada kesehatan pada tubuh manusia. Salah satu dampaknya, yaitu nafsu untuk makan menurun, karena merasa kenyang setelah mengonsumsi boba. Sehingga berpengaruh pada asupan serat dan nutrisi lain dari makanan sehat dapat meningkatkan risiko sembelit.
BACA JUGA:Mahfud MD jadi Cawapres Ganjar
3. Gangguan Kesehatan Gigi dan Mulut.
Dalam segelas bubble tea terbuat dari campuran teh, susu, dan gula. Belum lagi disajikan dingin. Bahan-bahan tambahan ini nyatanya bisa memicu terjadinya masalah kesehatan pada gigi dan mulut.
Salah satu gangguan yang bisa muncul karena terlalu sering mengonsumsi minuman boba adalah gigi berlubang. Kondisi ini bisa muncul karena gula dan bahan tambahan lain dalam minuman diubah menjadi zat asam oleh bakteri di mulut. Semakin lama, lapisan enamel gigi menjadi terkikis dan gigi jadi berlubang.
4. Risiko Penyakit Lain
Adapun kandungan pemanis buatan, pengental, dan pengawet dalam minuman ini, bisa juga meningkatkan risiko penyakit lain. Pada dasarnya zat yang terkandung didalam bahan tersebut akan berdampak tidak baik bagi kesehatan tubuh manusia, sehingga menimbulkan penyakit diabetes.
5. Memperparah Masalah Kulit.
Nah loh! Tahukah kalian, sering mengonsumsi minuman manis seperti boba juga berdampak buruk pada kulit. Jenis minuman boba termasuk minuman yang tinggi gula. Sehingga dapat menyebabkan lonjakan insulin.
BACA JUGA:Inggris bungkam Italia, Ukraina atasi Malta, Denmark susah payah atasi San Marino
Insulin adalah suatu hormon polipeptida yang mengatur metabolisme karbohidrat. Insulin merupakan "efektor" utama dalam homeostasis karbohidrat, juga berperan dalam metabolisme lemak dan protein. Hormon ini bersifat anabolik yang artinya meningkatkan penggunaan protein.
Karena pada dasarnya hormon dapat menstabilkan kadar gula darah. Jika insulin melonjak, maka peradangan juga akan meningkat. Sehingga, hal tersebut dapat memperburuk peradangan dan infeksi kulit yang sudah ada, seperti eksim, rosacea, psoriasis, dan jerawat.
Terdapat beberapa penjelasan risiko diatas, maka kita dianjurkan untuk membatasi minuman manis ini, karena berdampak pada kesehatan tubuh kita. Bagi para pecinta boba dihimbaukan agar tidak terlalu berlebihan dalam mengonsumsinya.