Program TNI Masuk Kampus, Begini Penjelasan Mendiktisaintek Brian Yuliarto

Kamis 24 Apr 2025 - 22:29 WIB
Reporter : RIENA FITRIANI MARIS
Editor : SULIS

KORANLINGGAUPOS.ID - Setelah pro kontra mengenai UU TNI, kini ada lagi TNI masuk kampus. Hal ini pun kembali menuai pro kontra dikalangan akademik, lantaran dikhawatirkan dapat merenggut kebebasan akademik.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto akhirnya angkat bicara. Dikutip dari disway.id menurut Brian, kampus merupakan tempat yang terbuka untuk semua, termasuk TNI, dalam konteks pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Dalam konteks kerja sama penelitian, kerja sama kuliah akademik, mengisi materi, dan sebagainya, tentu kampus adalah tempat yang terbuka dan sudah banyak berjalan," ungkapnya. 

Apalagi menurutnya, kemitraan dengan pihak eksternal, termasuk TNI sebenarnya sudah lama berjalan.

BACA JUGA:Kabar Gembira! Guru Honorer Non ASN Dapat Bantuan Transfer Langsung Kemendikdasmen

BACA JUGA:Tunjangan Kinerja Dosen Tak Bisa Dibayarkan, Kemendiktisaintek Bocorkan Penyebabnya

"Sebenarnya beberapa mitra-mitra kampus, tidak hanya dari TNI, juga dari kalangan industri, dari kalangan profesional lainnya, itu tentu bisa terlibat dalam proses pengajaran dan yang juga tidak kalah penting dalam proses penelitian-penelitian," jelasnya.

Sehingga ia menegaskan kampus terbuka atas kerja sama dengan pihak lain, termasuk TNI dalam konteks riset dan inovasi.

"Karena justru dengan keterbukaan, dengan kerja sama berbagai pihak, permasalahan-permasalahan, untuk riset inovasi itu menjadi lebih luas," tegasnya.

Dengan demikian, Brian selaku menteri yang membidangi pendidikan tinggi dan pengembangan iptek mengharapkan, produk-produk inovasi yang dihasilkan berkualitas lebih baik.

BACA JUGA:Demo ASN Kemendiktisaintek: Kritik Tajam Terhadap Menteri Satryo Soemantri

BACA JUGA: Jangan Sebatas Lihat Status Akreditasi, Mendiktisaintek Berbagi Cara Tepat Memilih Perguruan Tinggi

Ia mencontohkan kerja sama antara kampus dengan industri senjata Pindad yang berkaitan dengan kebutuhan ketahanan militer.

"Misalnya kami dengan Pindad, itu kan industri angkatan (militer) juga, industri senjata, tentu itu kaitannya dengan TNI dan sebagainya, itu kami bekerja sama untuk menemukan berbagai hal kaitannya dengan kemandirian industri, industri senjata atau industri untuk mendukung pelaksanaan pertahanan di Indonesia. Jadi secara itu tidak ada masalah," paparnya.

Tak hanya itu, Brian menyebut bidang pertahanan memerlukan terobosan-terobosan teknologi yang secara akademis memang banyak dikembangkan di perguruan tinggi.

Kategori :