- Malnutrisi dan Stres Fisik – Ibu muda cenderung menghadapi kesulitan dalam memenuhi kebutuhan gizi mereka sendiri dan bayi mereka, yang dapat berdampak pada kesehatan jangka panjang.
BACA JUGA:DPPPA Musi Rawas Tekan Pernikahan Di Usia Anak dengan Program SAPU
BACA JUGA: Usia Pernikahan Dibawah 5 Tahun Rentan Bercerai, Menteri Agama Minta Penghulu Lakukan Pencegahan
2. Dampak Psikologis dan Mental.
- Ketidaksiapan Emosional – Pernikahan membutuhkan kesiapan mental dan emosional yang matang. Anak-anak yang menikah dini sering kali merasa tidak siap menghadapi tanggung jawab rumah tangga dan tekanan ekonomi.
- Tingginya Risiko Depresi dan Kecemasan – Pernikahan dini sering kali menyebabkan stres berat karena adanya tuntutan kehidupan pernikahan yang tidak seimbang.
- Kurangnya Dukungan Sosial – Pasangan muda sering kali kehilangan kesempatan untuk bersosialisasi dengan teman sebaya mereka dan merasa terisolasi.
BACA JUGA:Bolehkah Membatalkan Pernikahan dan Meminta Kembali Barang yang Diberikan pada Calon Mempelai Wanita
BACA JUGA:Tanggal Cantik Pada Tahun 2025 Jadikan Momen Pernikahan Tak Terlupakan Sepanjang Hayat
3. Dampak Sosial dan Ekonomi
- Terhentinya Pendidikan – Banyak anak perempuan yang terpaksa menghentikan pendidikan mereka setelah menikah, yang menghambat potensi mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang layak di masa depan.
- Kesulitan Ekonomi – Tanpa pendidikan dan keterampilan yang cukup, pasangan muda sering kali kesulitan mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan yang stabil, sehingga meningkatkan risiko kemiskinan.
- Pola Pernikahan Tidak Sehat – Kurangnya pengalaman hidup dan pendidikan sering kali menyebabkan hubungan pernikahan yang kurang sehat, termasuk meningkatnya kasus kekerasan dalam rumah tangga.
BACA JUGA:Begini Cara SMAN Sumberharta Musi Rawas Cegah Pernikahan Dini Pada Siswinya
BACA JUGA:2 Prinsip Resepsi Pernikahan Sesuai Tuntunan Rasulullah SAW
Peran Penting Orang Tua dalam Mencegah Pernikahan Dini