LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Kasus sodomi atau penyuka sesama jenis di Kota Lubuklinggau setiap tahun selalu ada.
Padahal dalam agama para pelaku sodomi sangat dilaknat Tuhan.
Bahkan hukuman para pelaku sodomi diakhirat bisa masuk neraka jahanam dan didunia sangat rentan dengan penyakit HIV/AIDS.
Saat dikonfirmasi KORANLINGGAUPOS.ID Kamis 28 Desember 2023 Kapolres Lubuklinggau AKBP Indra Arya Yudha melalui Kasat Reskrim, AKP Robi Sugara didampingi Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Aiptu Dibya, menyampaikan bahwa perkara sodomi yang ditangani oleh Polres Lubuklinggau tahun 2022 ada tiga perkara sedangkan tahun 2023 turun hanya ada satu perkara.
BACA JUGA:Lakukan 4 Hal ini, Maka Kamu Termasuk Golongan yang Dirindukan Surga
Dikatakan Aiptu Dibya selama ini dari data yang ada bahwa kebanyakan motif pelaku sodomi atau penyuka sesama jenis di Kota Lubuklinggau memang ada perilaku penyakit seks menyimpang.
Karena dari pelaku sodomi yang ada bukan hanya penyuka sesama jenis tetapi lawan jenis.
Statusnya kebanyakan pelaku bermacam-macan duda, bujangan, dan ada juga yang sudah menikah.
“Rata- rata pelaku sodomi disegi umur 30 tahun ke atas, sedangkan korbannya anak-anak keatas 12 tahun ke atas bahkan anak yang juga berumur enam tahun,” ucap Dibya.
BACA JUGA:Klinik Kecantikan Atoz Lubuklinggau Dokter Selalu Standby
Anak-anak yang jadi korban sodomi biasanya yang dekat dengan pelaku, ada juga tetangga, ayah tiri, dan oknum guru.
Kebanyakan anak jadi korban pelaku sodomi karena anak-anak ini sangat mudah kena dibujuk rayu, seperti diimingi uang dari Rp 30 ribu sampai Rp 200 ribu bahkan ada juga cara yang lain.
“Yang banyak jadi pelaku sodomi kebanyakan ciri-cirinya yakni kemayu, dan banci semua walaupun ada juga lelaki sejati paling sedikit seperti 10 persennya,” jelas Dibya yang pernah menjabat Kanit Reskrim Polsek Lubuklinggau Timur ini.
Dari segi wilayah di kecamatan Kota Lubuklinggau pelaku-pelaku yang paling banyak terjadi Kecamatan Lubuklinggau Utara dan Lubuklinggau Barat.
BACA JUGA:Tiga Murid SD di Muratara jadi Korban Guru Penyuka Sesama Jenis