Dikutip dari Youtube @Neuron, penelitian telah menemukan bahwa faktor genetik dapat meningkatkan risiko timbulnya OCD.
Ini sama seperti banyak gangguan mental lainnya. Namun, uniknya, OCD juga dapat terjadi karena infeksi.
Infeksi tersebut adalah infeksi bakteri streptokokus. Kondisi ini hanya timbul pada anak-anak.
BACA JUGA:2023 Ada Mobil Paling Laris di Indonesia, 2024 Ada 6 Mobil Dimatikan Ada dari Daihatsu
Akan tetapi , belum diketahui secara pasti apakah infeksi tersebutlah yang dapat menyebabkan OCD atau hanya memicu gejala OCD pada anak-anak yang memang sudah memilikinya.
OCD itu bersifat kronis. Namun, dengan gabungan terapi serta pengobatan yang sesuai, penyandang OCD dapat belajar mengatasi kondisinya dengan lebih baik dan menjalani hidup tanpa terlalu banyak gangguan.
Namun, masalahnya adalah kebanyakan penyandang OCD bahkan tidak sadar dirinya memiliki OCD. Dan jikalau sadar sekalipun, memilih untuk tidak mencari perawatan.
Hal ini dikarenakan OCD selalu dianggap enteng.
BACA JUGA:5 Januari Pemeriksan Kesehatan JCH Musi Rawas Tuntas
Bahkan di antara gangguan mental lainnya, OCD dianggap tidak lebih dari sebuah ketidaknyamanan, padahal OCD juga adalah sebuah penyakit mental.
Terus simak KORANLINGGAUPOS.ID yang akan menyajikan informasi-informasi bagi pembaca setia, Semoga Bermanfaat.(*)