LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Berdasarkan pemantauan harga selama bulan Desember 2023 pada 90 kota IHK (Indeks Harga Konsumen), menunjukkan bahwa sebanyak 85 kota mengalami inflasi, sedangkan 5 kota mengalami deflasi.
Pada Desember 2023, Indonesia mengalami inflasi sebesar 0,41 persen. inflasi kumulatif sampai Desember 2023 sebesar 2,61 persen, sehingga inflasi tahunan “year on year” yang terjadi di Desember 2023 terhadap Desember 2022 sebesar 2,61 persen.
Untuk diketahui, inflasi tertinggi terjadi di Kota Ternate sebesar 1,64 persen, terendah di Kota Bandar Lampung sebesar 0,02 persen. Sementara deflasi terdalam terjadi di Kota Meulaboh sebesar 0,67 persen, dan terendah di Kota Dumai serta Metro sebesar 0,03 persen.
Adapun gabungan dari dua Kota di Provinsi Sumatera Selatan yaitu Kota Lubuklinggau dan Kota Palembang pada Desember 2023, mengalami Inflasi sebesar 0,15 persen.
BACA JUGA:Operasi Pasar Murah Dinilai Efktif Tekan Inflasi
Inflasi kumulatif sampai bulan Desember 2023 sebesar 3,17 persen, sehingga Inflasi tahunan “year on year” yang terjadi di Desember 2023 terhadap Desember 2022 sebesar 3,17 persen.
Di mana pada Desember 2023, Kota Lubuk Linggau mengalami Inflasi sebesar 0,25 persen, sedangkan inflasi kumulatif sampai Desember 2023 sebesar 2,61 persen. Sehingga inflasi tahunan “year on year” yang terjadi di Desember 2023 terhadap Desember 2022 sebesar 2,61 persen.
Press release yang dikeluarkan pada 3 Januari 2024 oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Lubuklinggau Ir. Hj. Chairanita Kurniarita, M. Si, secara umum di Kota Lubuk Linggau pada Desember 2023 terjadi kenaikan indeks harga konsumen.
Terdapat delapan kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan harga yaitu, satu kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks harga, dan dua kelompok pengeluaran tidak mengalami perubahan harga.
BACA JUGA:Kendalikan Inflasi, Disperindag Adakan Operasi Pasar Murah 2023
Kelompok yang memberikan andil besar terhadap inflasi dominan adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
Di mana, kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,31 persen, menyumbang andil inflasi umum sebesar 0,11 persen.
Sementara kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mengalami inflasi sebesar 0,08 persen, menyumbang andil inflasi umum sebesar 0,01 persen.
Kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga mengalami inflasi sebesar 0,27 persen, menyumbang andil inflasi umum sebesar 0,02 persen.
BACA JUGA:Operasi Pasar Murah di Lubuklinggau, Kendalikan Harga Sembako dan Tekan Inflasi