"Saya menunjukkan fakta-fakta 5 tahun ini, ada problem etika terkait dengan sudah terjadi pelanggara kode etik di MK yang menghasilkan calon wakil presiden yang melewati proses melanggar etik, tapi tetap dikompromi," terangnya.
Lantas bagaimana seharusnya Prabowo menjawab? Anies menjelaskan;
"Nanti di tengah perjalanan bagaimana? Itu sebabnya ketika bicara etika bukan hanya, oh, ya saya akan menganut standar etika yang tinggi, tapi ada kenyataan problem di sini.
"Nah, itu yang saya perlu jawabannya," jelas Anies.
BACA JUGA:Video Oknum Bupati Diduga Jelekkan Kinerja DPRD Viral
Prabowo Keberatan Anies Bicara Etik
Sebelumnya Anies melemparkan pertanyaan terkait adanya masalah etik di Kementerian Pertahanan dalam pengadaan alutsista yang nilainya mencapi Rp 700 triliun.
Anies menyebut dalam proses pengadaan itu ternyata ada banyak 'orang dalam' yang terlibat.
"Dalam kenyataannya Pak [Prabowo], ketika Bapak memimpin di Kementerian Pertahanan, banyak orang dalam, terlibat pengadaan alutsista," ujar Anies.
Anies kemudian menyinggung masalah kode etik yang ditabrak oleh Prabowo ketika keputusan MK menjadi final.
BACA JUGA:Teman Kencan Ngaku Polisi, Dosen Tertipu Rp 50 Juta
"Artinya ada kompromi atas standar etika. Standar etika, ini fakta, ini fakta loh," ucap Anies.
Tak berhenti di situ, Anies juga menyinggung pidato Prabowo di depan para kader Gerindra pasca Debat Capres pertama lalu di Kemayoran.
Kala itu Prabowo mengucapkan "Etik **asmu".
"Kemudian dalam pidato Bapak mengolok-olok tentang pentingnya etika. Saya tidak tegas untuk mengulanginya. Pertanyaannya apa penjelasan Pak Prabowo soal itu semua?" tanya Anies.
BACA JUGA:Sepakat, We Hotel dan Harian Pagi Linggau Pos Jalin Kerjasama