BACA JUGA:Top 5 Handphone Vivo Terbaik dan Terbaru 2024 yang Telah Resmi Rilis di Indonesia
4. Pelajaran mengingatkan kepada kita tentang kebesaran Tuhan. Sesungguhnya manusia itu kecil sekali di hadapan Tuhan.
Tetapi tak jarang kita melupakan-Nya. Anugerah dan nikmat yang dibarikan oleh-Nya banyak yang kita lupakan dan tak kita syukuri.
Bahkan tidak sedikit besarnya nikmat itu telah menyebabkan kesombongan dan kecongkakan.
5. Pelajaran bagi stakeholder pemangku kebijakan, penyelenggara pemerintahan Eksekutif maupun legislatif susuai dengan tupoksinya masing masing ada beban amanah sumpah jabatan di atas Alquran hendaknya ada upaya keseriusan membuat Blue Print Formulasi langkah langkah tanggap darurat menghadapi bencana banjir besar kedepannya dengan peningkatan Anggaran Prioritas lebih besar.
BACA JUGA:Baru! Realme C35 Kini Hadir Dengan Varian Ram yang Lebih Besar
Bukan sekadar penganggaran runitinitas formalitas pemberian sembako dan membuat dapur umum yang tidak teredukasi di lapangan setidaknya ada dua prioritas : pertama, Anggaran tanggap darurat bencana banjir ketika kesulitan dan terdampak ketimpangan sosial ekonomi.
Kedua, kajian mengendalikan dan menanggulangi banjir. Misalnya melalui peningkatan kapasitas sungai- merehabilitasi situ-situ, serta pengerukan.
“Dengan demikian, terjadinya bencana tak perlu kita ratapi berlarut-larut. Tetapi bencana harus membuat kita bangkit untuk lebih kuat dan saling mengingatkan sesama dan sadar akan pentingnya mensyukuri nikmat-nikmat yang telah dianugerahkan melalui alam. Rasa syukur itu bisa kita wujudkan dengan cara semakin mendekatkan diri kepada-Nya dan peduli kepada makhluk sesama ciptaan-Nya. Selebihnya, kita meyakini bahwa musibah maupun cobaan tak ada yang ditimpakan oleh Tuhan kepada manusia, kecuali karena mereka kuat menghadapinya. Wallahu a’lam bisshawab,” tulis Hermansyah Syamsiar dalam catatannya, Ahad,14 Januari 2024.(*)