Hermansyah Syamsiar menekankan, refleksi dari peristiwa menjadi sebuah pelajaran berharga yang harus kita petik hikmahnya.
“Kita harus belajar untuk memperbaiki diri dalam membangun hubungan dengan alam secara lebih baik.
BACA JUGA:Konten Hoaks Selama Masa Kampanye 2024 Turun
Selain itu, kita juga harus belajar tentang cara menghadapi bencana alam yang tak terduga ini. Hal itu penting, agar bencana tak menyisakan trauma yang berkepanjangan.
Saat bencana itu sudah terjadi kita harus menghadapinya dengan kuat. Kita tidak boleh mengeluh ketika ujian itu telah datang. Sebaliknya, kita harus bersabar dan tetap bersyukur. Meski bencana telah menimpa, kita masih diberikan sisa umur yang memberikan kesempatan kepada kita untuk memperbaiki diri,” tulisnya.
Hikmah dibalik semua itu, kata Hermansyah Syamsiar, jika kita berpikir lebih dalam lagi, kita bisa merenungkannya tak mungkin sebuah ujian yang Allah berikan tanpa ada tujuan yang harus kita pelajari hingga menjadi pembelajaran.
Dari bencana banjir ini bisa kita dapatkan beberapa pelajaran, diantaranya:
BACA JUGA:5 Tips Atasi Rambut Beruban Menjadi Hitam Kembali, Kamu Wajib Coba!
1. Pelajaran tentang kesabaran, ketabahan, dan ketangguhan. Situasi yang sulit seperti menghadapi bencana, bisa melatih mental kita menjadi lebih tangguh.
Ketangguhan mental ini sangat dibutuhkan dalam menghadapi tantangan kehidupan ke depan yang bermacam-macam, serta taubatan Nasuhah dari kemaksiatan bersama masyarakat dengan kesadaran kolektif agar terhindar dari bencana lebih besar lagi dan jauh dari keberkahan dan rahmatullah.
2. Pelajaran tentang pentingnya pelestarian alam. Mengingatkan manusia, bahwa mereka tak bisa hidup tanpa alam. Alam semesta ini telah berjasa besar dalam mewujudkan kehidupan manusia yang berkualitas. Karena itu mereka perlu menjaga dan merawat kelestariannya.
BACA JUGA:Dari Chat Turun ke Hati, Berikut 7 Aplikasi Cari Teman Hingga Jodoh Bagi yang Jomblo
3. Pelajaran solidaritas tentang pentingnya kepedulian kepada sesama. Peristiwa yang mengagetkan itu juga menjadi pengingat keras bagi kita yang selama ini tidak peduli dengan kesulitan saudara-saudara kita. Rutinitas dan tanggungjawab kita sering melupakan kita untuk saling peduli kepada sesama.
Kita mengira bahwa harta melimpah yang kita miliki telah cukup bagi kehidupan kita.
Tetapi ternyata itu semua tidak cukup. Saat bencana datang, harta yang kita miliki tak mampu membantu kita.
Melainkan kita butuh saudara-saudara kita yang mungkin selama ini kita abaikan. Alhamdulillah musibah dapat ini dapat Edukasi yang berharga menjadi motivasi kedepan.