LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Stunting merupakan suatu kelainan yang terjadi pada anak dan mempengaruhi tumbuh kembangnya.
Mungkin sebagian dari kita masih asing dengan istilah ini, namun kasus stunting cukup banyak terjadi di Indonesia.
Lalu bagaimana peran IBI (Ikatan Bidan Indonesia) Kota Lubuklinggau terkait stunting?
Ketua IBI Kota Lubuklinggau Nurmalina, Amd Keb, SKM mengungkapkan, peran IBI dalam penurunan stunting tentu perlu dukungan dari semua pihak terutama orang tua anak itu sendiri.
BACA JUGA:Catat, ini Ketentuan Pengiriman Barang dengan JNE Express Lubuklinggau
--
“Tidak hanya Kementerian Kesehatan saja, namun juga sektor terkait,” ujar Nurmalina kepada KORANLINGGAUPOS.ID pada Selasa pagi 16 Januari 2024.
Kemudian IBI bersama BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK). Di mana Tim Pendamping Keluarga bidan sebagai koordinator mengawal calon ibu mulai dari calon pengantin (catin) untuk screening layak hamil atau melakukan prosedur pemeriksaan kesehatan yang dilakukan selama kehamilan, untuk mengetahui apakah janin berisiko mengalami cacat atau kelainan bawaan tertentu.
Di samping itu, IBI juga berkolaborasi dengan berbagai profesi lain untuk mendeteksi kondisi kesehatan fisik, mental, dan lain-lain.
“Upaya penurunan stunting di Indonesia memerlukan kerja sama melalui upaya kolaborasi antar profesi interprofesi dan stakeholder (pemegang kepentingan, red) terkait,” katanya.
BACA JUGA:Tomat Buah Segudang Manfaat Lagi Naik Daun, Harganya Tembus Rp 20 Ribu Per Kg
Nurmalina menjelaskan, cara pencegahan stunting untuk anak dalam kandungan adalah dengan menjaga kesehatan dan asupan gizi ibu hamil.
Sementara yang harus dilakukan adalah dengan cara mempersiapkan calon ibu yang sehat bebas anemia, tidak KEK (Kekurangan Energi Kronik) dan BB (Berat Badan) ideal.
Nurmalina menambahkan, pada saat kehamilan, ibu hamil harus mendapatkan asupan zat gizi yang cukup sesuai usia kehamilan (trimester), lalu, mengonsumsi tablet zat besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan, kemudian melakukan pemeriksaan kehamilan atau ANC minimal 6 kali selama masa kehamilan sebanyak 2 kali ke dokter menggunakan USG.
“Cegah stunting itu penting, cukupi gizi, lengkapi imunisasi dan perbaiki sanitasi,” tegasnya.