10 WBP Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti Disidang Litmas, Ada Apa ya?

Sabtu 20 Jan 2024 - 00:05 WIB
Reporter : DHAKA R PUTRA
Editor : DHAKA R PUTRA

MUSIRAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Muara Beliti bersama dengan Balai Pemasyarakatan Musi Rawas Utara (Muratara) kembali melaksanakan sidang Penelitian Kemasyarakatan (Litmas) bagi 10 orang Warga Binaan Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, Kamis 18 Januari 2024.

Litmas atau Penelitian Kemasyarakatan adalah kegiatan penelitian untuk mengetahui latar belakang kehidupan warga binaan pemasyarakatan yang dilaksanakan oleh Pembimbing Kemasyarakatan ( PK ) Bapas.

Bertempat di Aula Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, sebanyak 10 orang WBP mengikuti sidang litmas yang terbagi menjadi dua.

Yaitu 5 orang WBP sidang litmas integrasi (Asimilasi di Rumah, Pembebasan Bersyarat dan Cuti Bersyarat).

BACA JUGA:Sidang TPP 82 WBP, Kalapas : Berperilaku Baiklah Kasih Contoh Pada yang Lain

Dan berikutnya 5 orang WBP lainnya mengikuti sidang litmas pembinaan awal oleh Pembimbing Kemasyarakatan (PK) dari Bapas Musi Rawas Utara.

Litmas ini merupakan alat hukum yang dapat menjadi bahan pertimbangan bagi lapas untuk dapat menentukan bagaimana WBP nanti kedepannya.

Dari hasil Litmas yang dilakukan ini nantinya akan menjadi dasar pertimbangan pengusulan hak integrasi bagi WBP.

Hal itu terkait baik dalam hal Pembebasan Bersyarat (PB), Cuti Bersyarat (CB), dan Cuti Menjelang Bebas (CMB), serta Asimilasi di Rumah.

BACA JUGA:Kalapas Narkotika Muara Beliti Tanda Tangani Fakta Integritas dan Perjanjian Kerja 2024

Pembimbing kemasyarakatan (PK) dalam melakukan penggalian data Litmas juga dituntut untuk memberikan dorongan bagi WBP untuk berperilaku baik selama menjalani masa pidana.

Terlebih ketika WBP memiliki keterbatasan dalam berkegiatan.

“ikuti aturan, jaga diri, dan taat dalam beribadah supaya menjadi bekal yang baik untuk masa depanmu”, ungkap Joan Damanik selaku PK Bapas Muratara diakhir wawancara Litmas dengan WBP.

Selama proses penggalian data, Pembimbing Kemasyarakatan (PK) juga mengamati kondisi psikologis WBP melalui observasi dan wawancara yang mendalam, mengingat potensi stress akibat keterbatasan dalam berkegiatan di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti.

BACA JUGA:Lapas Kelas IIA Lubuklinggau Overload, Napi Kedapatan Simpan Hp Masuk Sel Monyet

Kategori :