Siapa sih yang bilang membangun usaha itu gampang? Selain tekun, ternyata butuh kerja keras dan tekad yang kuat. Plus disertai komitmen yang tak henti. Empat poin ini yang ternyata jadi kunci sukses Andre menjalani bisnis ‘Ayam Geprek Mas Andre’.
Laporan Muslimin, Lubuklinggau
KORANLINGGAUPOS.ID - Andre awalnya hanya sebagai karyawan biasa di warung bakso. Siapa sangka, berkat empat poin penting tadi, dia kini jadi pengusaha kuliner yang sukses dengan brand ‘Ayam Geprek Mas Andre’.
Usahanya bukan hanya di Kota Lubuklinggau. Namun banyak pula di luar Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumsel.
Sajian per porsi Ayam Geprek Mas Andre.-Foto : Dokumen -Ayam Geprek Mas Andre
Saat diwawancara KORANLINGGAUPOS.ID, Sabtu 20 Januari 2024 Andre menjelaskan sebelum sukses menggeluti bisnis kuliner ayam geprek ia pernah jadi kuli panggul di Pasar Megang Sakti.
“Cukup lama juga saya jadi kuli panggul di Pasar Megang Sakti. Karena berkeinginan untuk mencari penghasilan yang lebih baik lagi, saya merantau lah ke Kota Lubuklinggau, nah sudah sampai di Kota Lubuklinggau saya jadi bingung, mau kerja apa, dan akhirnya saya kerja lah di warung bakso,” tutur Andre memulai perbincangan.
“Ya cukup lama saya kerja di warung bakso tersebut, saya juga perna kerja di pabrik roti dan warung mie ayam. Dan awal saya membuka usaha itu, saya membuka warung pecel lele, disana lah banyak sekali pelajaran yang saya dapat, dari mulai jualan yang tidak laku, proses pembuatan sambal yang gagal. Sampai saya gagal di usaha pecel lele tersebut,” terang Andre.
“Namun saya tak patah semangat, saya terus berpikir bagaimana caranya dengan sisa uang yang ada saat itu, bisa dibuatkan lagi usaha yang baru. Nah di sini saya juga mendapatkan pelajaran yang luar biasa, jika ada keinginan yang besar dan tekat yang kuat, serta ditambah dengan doa, pasti ada aja jalannya,” ungkap Andre.
Tak disangka, kata Andre, ada saja orang yang baik, yang memberikan jalannya.
“Jadi di awal tahun 2017 saya itu mulai membuka, usaha ayam geprek zaman now, dan saya dibantu 1 orang karyawan, namanya kita mulai usaha yang baru pasti susah dulu, mana karyawan saya itu berhenti juga, jadi saya sendirian lagi merintis usaha ini,” terangnya.
“Pernah juga sampai 3 Kg ayam itu tidak habis, sudah pusing tuh kok sepi terus, nah ada lagi masukan dari pelanggan saya, ‘Coba kasih brandnya itu pakai nama mu sendiri’ kata konsumen saya, ‘terus goreng ayamnya itu di depan aja, jadi orang bisa lihat proses pembuatan ayam geprek itu’. Nah dari sana saya ubah nama usaha saya itu menjadi Ayam Geprek Andre, mulai dari sana, ada juga dibantu promosi dari konsumen saya sendiri, sehingga sedikit-sedikit mulai rame, alhamdulilah. Karena sudah ada nama dan konsumen sudah mulai rame jadi saya pindah ke sebelahnya, karena melihat kondisi tempat yang tidak memungkinkan. Dan sekarang saya sudah mempunyai 5 cabang di luar Kota Lubuklinggau seperti di Babat Toman, Mangun Jaya, Ngulak, Sanga Desa, Tugumulyo, dan saya juga berencana membuka lagi cabang di Jambi,” jelas Mas Andre.