MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID- Penyakit penyakit Aids, Tuberculosis, Malaria (ATM) masih menjadi permasalahan komplek di Kabupaten Musi Rawas khususnya penyakit Tuberkulosi atau TB Paru.
Untuk itu Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Musi Rawas mengajak stake holder terlibat untuk pencegahan dan penanganan penyakit tersebut.
Diharapkan Pemerintah Desa (Pemdes) menggarkan dana untuk pengendalian penyakit ATM.
Hal tersebut seperti disampikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Musi Rawas Mura, Drg Maya Kesuma Surya Putri melalui Kabid P2P, Renaldi Oktavianus didampingi Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Iwan Joko Susilo kepada KORAN LINGGAU POS.ID.
BACA JUGA:Ingin Kerja Ke Luar Negeri ini Syaratnya Agar Tidak Terlantar
Menurutnya himbauan tersebut sudah disampaikan kepada perangkat desa.
Sebagian besar mereka siap untuk menggarkan dana untuk pencegahan penyakit ATM ini.
Diantaranya desa di wilayah kecamatan yang menyatakan siap diantaranya Kecamatan Purwodadi, TPK, Sukakarya dan sebagainya.
"Mudah-mudahan tahun 2024 ini lebih banyak desa yang menggarkan karena sosialisasi sudah kita sampaikan dari tahun 2023. Kalau pada tahun 2023 mulainya di pertengahan tahun sehingga banyak desa yang tidak siap menganggarkan. Insya Allah 186 desa siap menganggarkan untuk penanganan penyakit ATM tahun anggaran 2024. Kita tidak melihat jumlahnya tapi yang penting ada program untuk penanggulangan penyakit ATM ini," harapnya.
BACA JUGA:Tetap Eksis Dengan Usaha Jual Beli Ikan Hias
Demikain juga perusahan melalui program corporate social responsinibility (CSR) diharapkan lebih banyak yang terlibat.
"Perusahan diharapkan juga melakukan kegiatan untuk penanggulangan penyakit ATM ini," tambahnya.
Menurutnya strategi yang dilakukan untuk penanganan penyakit ATM ini dengan melibatkan seluruh lintas program, lintas sektor yang terkait. Dengan penanggulangan ATM ini terutama dari regulasi yang sudah dibuat baik itu dukungan dari Pemerintah Daerah (Pemda), Pemerintah Desa (Pemdes) menganggarkan dari dana desa maupun melalalui CSR.
Dijelaskannya kegiatan penanggulangan penyakit ATM banyak mulai dari sosialisasi, scrining. Untuk melakukan scrining di lakutan pihak petugas kesehatan, peran desa bisa dalam bentuk mengumpulkan masyarakat.
BACA JUGA:Isu Strategis Dibahas Forum Tingkat Provinsi