Dinkes Ajak Pemdes dan Perusahan Perangi Penyakit ATM

Jumat 26 Jan 2024 - 21:16 WIB
Reporter : M YASIN
Editor : M YASIN

Mendukung untuk mengajak masyarakat menginformasikan terkait orang-orang beresiko ATM. 

Ketika melakukan scrining ditemukan ada yang menderita penyakit ATM maka langsung diobati Samapi sembuh. Untuk saat ini penderita AIDS di Kabupaten Mura ada 16 kasus, Malaria ada 2 kasus, itu juga kasus impor warga datangan dari Papua bekerja di Kabupaten Mura. Untuk penderita TB ini cukup banyak mencapai ribuan.

"Data ini sepanjang tahun 2023. Untuk penyakit Malaria di Kabupaten Mura pase pemeliharaan," jelasnya. 

Menurutnya, walaupun kasus Malaria minim tetap dilakukan intervensi karena kasusnya bisa saja ada khususnya perlu antisipasi inpor adanya warga datangan. Jika ditemukan kasus Malaria langsung dilakukan intervensi agar tidak terjadi penyebaran.  

BACA JUGA:Cegah Berkembang Biak Nyamuk Aedes Aegypti Dinkes Bagikan Abate

Dijelaskannya, penyakit TB Paru masif, semua orang beresiko terkena, usia berapapun bisa terkena. "Maka dari itu kita fokus melakukan penanganan," jelasnya.

Menurut Iwan panggilan akrabnya penyakit Tuberkulosis atau TB Paru masih menjadi permasalahan komplek. Diperlukan peran aktif masyarakat untuk eliminasi penyakit tersebut. 

TB Paru  merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh mycobacterium tuberculosi. Penyakit TB Paru merupakan penyakit infeksi menular yang paling berbahaya di dunia.

Ciri-ciri penderita TB Paru batuk tidak kunjung sembuh. Kemudian dari fisik penderita kurus.

BACA JUGA:PKSP Hanya Disetujui 99 Hektar Ini yang akan Dilakukan Disbun

Itulah yang khas. Untuk pencegahan yang melakukan kontak dengan penderita harus menggunakan masker, imunitas dengan asupan gizi yang baik. 

Proses pengobatan penyakit TB Paru jangka panjang. Sehingga dampak ekonomi terhadap penderita juga berpengaruh maka perlu dibantu, baik untuk makanan tambahan ataupun hal-hal yang lain diantaranya transport untuk berobat.

Atau misalnya pihak perusaahn memfasilitasi mengantar penderita utnuk berobat ke Puskesmas.

Kalau mengenai obatnya gratis dari Pemerintah.      

BACA JUGA:Kisah Sukses Pengrajin Batik Kabupaten Musi Rawas

“Pengobatan TB Paru tidak boleh putus obat, kalau putus satu kali saja maka pengobatan dari awal lagi. Maka dari itu jika obatnya sudah tinggal sedikit harus segera ke Puskesmas untuk minta obat lagi. Untuk pengingatkan kepada penderita orang terdekat,” ucapnya. 

Kategori :