Film dan acara televisi yang akan membesar-besarkan kenyataan dan juga mengandung adegan kekerasan mungkin saja dapat menakutkan untuk anak -anak.
Jumlah pantulan senjata dan kekerasan yang ada di dalam televisi ini juga bisa memberi kesan jika dunia merupakan tempat yang tidak aman untuk mereka.
Pada saat yang sama, film animasi dan kartun, yang 'meremehkan' efek kekerasan, juga bisa membuat anak tidak peka dengan peristiwa dunia nyata.
3. Anak Menjadi Konsumerisme
BACA JUGA:5 Rekomendasi Motor Bebek yang Cocok untuk Anak Muda, Hemat Bahan Bakar
Bahaya lain televisi untuk anak yaitu konsumerisme.
Berbagai iklan yang dilihat oleh anak di televisi dengan beberapa merek dan produk yang mungkin saja tidak dibutuhkan oleh mereka.
Iklan ini juga dapat mendorong anak-anak agar mengonsumsi makanan dan minuman yang tidak sehat.
Anak-anak mulai mempercayai jika makanan cepat saji, es krim, dan minuman yang mengandung karbonasi itu baik.
BACA JUGA:Catat Tahapan Pemeriksaan Mata yang Harus Dijalani Anak
Setelahnya orangtua yang dijadikan korban konsumerisme dikarenakan anak-anak bersikeras ingin dibelikan sesuatu yang dilihat nya di televisi.
Orangtua jadi harus menghabiskan uang nya untuk hal-hal yang diinginkan oleh anak nya, tetapi sebenarnya orang tua tidak harus melakukan hal ini.
4. Terpengaruhi Tontonan Yang Mengandung Kekerasan
Sebagai orangtua mungkin saja selalu tidak bisa untuk menghalangi dengan apa yang ingin ditonton anak di televisi.
BACA JUGA:Catat Tahapan Pemeriksaan Mata yang Harus Dijalani Anak
Pantulan pada konten yang tidak baik seperti seks, alkohol, dan narkoba, maka akan menyebabkan pertanyaan anak-anak dan jawabannya mungkin sangat rumit supaya mereka dapat memahami nya.