Ibu hamil sebaiknya mengontrol setiap asupan makanan yang dikonsumsi selama masa kehamilan. American Journal of Epidemiology menemukan bahwa ibu hamil yang kekurangan zat besi memiliki resiko lebih besar melahirkan anak ASD.
Untuk pertumbuhan otak janin dibutuhkan zat besi yang cukup. Asupan makanan yang mengandung senyawa ini bisa Anda dapatkan dari telur, roti, sereal, daging, makanan laut dan lainnya.
Lengkapi pula kebutuhan folat atau vitamin B9 yang dibutuhkan janin. Anda bisa mendapatkan makanan kaya asam folat dari buah-buahan seperti pepaya, jeruk, lemon, pisang dan lainnya. Asupan mineral juga dianjurkan oleh dokter selama masa kehamilan. Tujuannya adalah agar Anda bisa memberikan ASI eksklusif pasca melahirkan kedepannya.
Ketiga, perhatikan penggunaan bahan kimia.
BACA JUGA:Kaum Hawa Inilah 5 Jenis Masker Alami Bisa Bikin Kulit Wajah Jadi Auto Glowing
Pemakaian bahan kimia sehari-hari jangan sampai diabaikan sebab memberi pengaruh besar dalam tumbuh kembang janin. Penggunaan bahan kimia secara langsung ataupun tropikal perlu diwaspadai.
Contohnya pemakain cat kuku, skincare maupun cat rambut. Bahan kosmetik yang melekat langsung di kulit perlu diamati kandungan yang ada didalamnya. Moms, bisa memilih produk kecantikan yang aman untuk ibu hamil.
Biasanya brand kecantikan memberikan keterangan produknya aman untuk digunakan oleh ibu hamil. Jikapun tidak ada keterangan ini ada baiknya menghindari produk tersebut.
Hal ini juga berlaku untuk semua produk kebutuhan sehari-hari lainnya. Meskipun hanya sebagian kecil saja zat kimia masuk ke dalam tubuh namun janin sangat rentan akan senyawa kimia khususnya di masa trimester pertama.
BACA JUGA:Inilah 6 Manfaat Daun Jambu Biji Bagi Kesehatan Tubuh yang Perlu Kalian Ketahui
Keempat, terapkan gaya hidup sehat.
Terapkan gaya hidup sehat untuk menghindari anak terlahir autisme. Anda bisa mulai berolahraga ringan secara rutin, menjauhi rokok maupun alkohol. Istirahat yang cukup dan hindari stres serta selalu berpikir positif. Jangan lupa untuk jaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar. Dengan begitu tumbuh kembang janis akan selalu sehat hingga kelahirannya nanti.
Kelima, lakukan pemeriksaan rutin ke dokter.
Tidak lupa rutin lakukan pemeriksaan ke dokter kandungan. Pemeriksaan selama kehamilan bisa berupa cek darah untuk mengetahui paparan infeksi virus TORCH (Toxoplasma, Rubela, Citomegalovirus, Herpes atau Hepatitis).
Dengan melakukan pemeriksaan ini, Anda bisa mendapatkan saran atas kondii kehamilan oleh tenaga professional. Apabila diketahui ibu hamil sedang kekurangan asupan gizi maka dokter bisa memberikan suplemen yang menunjang kebutuhan janin dan ibu hamil. Konsultasi dengan dokter juga mampu mengurangi resiko pendarahan, keguguran atau bayi lahir prematur serta mencegah anak lahir autisme.(*)