Buyung tetap berikhtiar berjualan buku-buku yang tak banyak itu meski saat ini kita sedang di era digital dengan kemajuan teknologi yang pesat.
Buyung mengatakan, ia pergi naik ojek ke lokasi tempatnya menjajakan buku, terkadang ia harus jalan kaki dari rumah.
“Jualan ke sini naik ojek Rp 14 ribu pulang pergi, kalo ngga ada uang ya jalan kaki,” ujarnya.
“Semoga laris untuk makan aja saya perlu, tidak mau yang lain. Nah kalo ujan masih jualan tapi ditutup pakek terpal,” katanya.
BACA JUGA: Toko Cemerlang Tailor, Pusatnya Pembuatan Jas di Lubuklinggau
Buyung merupakan warga Kelurahan Wirakarya, Kecamatan Lubuklinggau Timur 2.
Disela-sela mengobrol bersama Buyung, tak lama ada seorang ibu-ibu muda yang baik hati mampir ke lapak jualan Buyung.
Namanya adalah Rohima, saat ditanya KORANLINGGAUPOS.ID ia mengatakan ingin membeli buku untuk anaknya.
Tampak Rohima mulai mencari dan memilih buku yang ingin ia beli. Setelah itu ia membayar dengan uang sebesar Rp 50.000,-.
BACA JUGA:Usaha Es Kul-kul di Lubuklinggau, Modal Kecil Untung Besar
Saat Buyung melihat uang tersebut, Buyung kaget karena tidak ada kembaliannya.
Mendengar Buyung tidak ada kembalian dan Rohima adalah pelaris pertama yang membeli buku pada saat itu, Rohima mengikhlaskan semua kembaliannya untuk Buyung dan dengan maksud bersedekah.
“Ini beli buku untuk anak. Ya semoga rezeki Bapaknya lancar, semoga sehat terus,” ujar Rohima kepada Buyung.
Sebelum Rohima meninggalkan lokasi tersebut, Buyung tampak sangat berterima kasih kepada Rohima.(*)