LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Tampak seorang laki-laki paruh baya sedang menjual buku di depan salah satu Toko yang berlokasi di Jalan Terminal Atas, Kelurahan Dempo, Kecamatan Lubuklinggau Timur 2, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan yang berharap jualannya dibeli oleh orang-orang yang melewati lapak jualannya.
Mengingat fisik yang sudah tidak kuat di usia yang semakin sepuh, Buyung Ramli seorang penjual buku, memaksa dirinya hanya berdiam di lokasi tersebut.
Buyung berjualan buku di depan Toko mulai 09.00-17.00 WIB. Di mana, ia hanya mampu berjualan selama delapan jam saja.
Ia menjajakan buku-buku keagamaan, poster alfabet, buku bergambar, kalender, dan buku bacaan lainnya.
BACA JUGA:Mie Ayam, Kuliner Khas Tiongkok yang Legendaris di Lubuklinggau
Buyung menceritakan, sebelumnya ia berjualan koran dari satu rumah ke rumah lainnya di Jakarta saat tenaganya masih energik. Dan pada akhirnya ia tidak menjual koran lagi.
“Tadinya jualan koran, sekarang jualan buku-buku agama, kalender, buku ABC, poster hewan, dan masih ada lagi,” ungkap Buyung.
Setelah tidak lagi menjual koran, Buyung mengadu nasib ke Kota Lubuklinggau untuk berjualan buku pada 2008.
Saat ditemui KORANLINGGAUPOS.ID, Buyung mengenakan baju batik dan topi berwarna hijau, serta memakai celana dasar berwarna hitam juga tampak sendal di depan ia duduk sembari menunggu pembeli.
BACA JUGA:Nikmati Promo Februari Romantis, Hanya di WE Hotel Lubuklinggau
Sangat memprihatinkan, di usia yang sudah renta dengan tubuhnya yang kurus, hanya duduk di depan toko sembari memandang ke arah pengendara yang melintas, dengan harapan seseorang datang untuk membeli buku-bukunya.
Buku-buku yang dijual Buyung dijajakan di lantai dengan diberi alas terpal atau karung supaya tidak kotor.
Kehadiran Buyung di depan toko tersebut dengan ditemani buku-buku jualannya menjadi pemandangan tersendiri.
Dimana, mengingatkan kita pada zaman yang belum mengenal gadget, karena pada saat itu masih banyak anak-anak bahkan orang tua yang masih mencari buku bacaan atau buku bergambar.
BACA JUGA:Bisnis Furniture Kayu Jati di Lubuklinggau, Tak Lekang Oleh Waktu