LSI Denny JA menemukan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran tembus 53,5 persen.
Jaraknya luas dibandingkan dengan dua paslon lainnya yakni Anies-Cak Imin 21,7 persen dan Ganjar-Mahfud 19,2 persen.
Hasil survei itu didapatkan dari simulasi kertas suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 14 Februari 2024. Denny JA bahkan memprediksi 70 persen Prabowo-Gibran akan memenangkan Pilpres dengan satu putaran saja.
Survei itu juga menemukan bahwa terdapat lompatan kenaikan suara 02 di basis PDIP, yakni Jawa Tengah, sebesar 37,2 persen dari periode September 2023 ke Februari 2024. Survei itu menggunakan metode multistage random sampling dengan 1.200 responden, margin of error tercatat sebesar 2,9 persen.
BACA JUGA:Deretan Artis Indonesia Yang Ikuti Pemilu 2024 di Luar Negeri
Menurut survei tersebut, terdapat tiga hal yang bisa membatalkan pemilu terjadi satu putaran sebagaiman prediksi LSI Denny JA.
Tiga hal tersebut yaitu tingginya tingkat golput di pemilih Prabowo secara tidak proporsional; beralihnya pemilih soft supporters Prabowo-Gibran yang berjumlah 5,6 persen; dan blunder oleh paslon 02 di sisa waktu sebelum 14 Februari 2024.
POLTRACKING INDONESIA
lektabilitas Prabowo-Gibran juga tembus di atas 50 persen sehingga mengungguli Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud, dalam survei terbaru Populi Center.
BACA JUGA:Wujudkan Pemilu Damai di Lubuklinggau, Jangan Ada Intimidasi dan Main Kotak Suara
Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 52,5 persen, disusul oleh Anies-Cak Imin 22,1 persen dan Ganjar-Mahfud 16,9 persen.
Direktur Eksekutif Populi Center, Afrimadona mengatakan bahwa sebanyak 79,8 persen responden sudah memantapkan pilihannya dan tidak akan berubah hingga hari pencoblosan nanti.
"Sementara itu yang masih belum mantap pilihannya ada 19,4 responden di Indonesia," katanya dalam konferensi pers, pada Rabu 7 Februari 2024.
Adapun survei terkini Populi Center dilakukan pada periode 27 Januari 2024-3 Februari 2024 terhadap 1.500 responden di 38 provinsi secara tatap muka dengan margin of error 2,53 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.(*)