LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Panti asuhan adalah lembaga kesejahteraan sosial yang memberikan pelayanan pengganti untuk memenuhi kebutuhan fisik, mental, dan sosial anak asuh.
Menurut Departemen Sosial Republik Indonesia, bahwa panti asuhan adalah suatu lembaga usaha kesejahteraan sosial yang mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pelayanan kesejahteraan kepada anak terlantar, memberikan pelayanan pengganti fisik, mental dan sosial pada anak asuh sehingga memperoleh kesempatan yang luas, tepat dan memadai bagi perkembangan kepribadiannya sesuai dengan yang diharapkan sebagai bagian dari generasi penerus cita-cita bangsa dan sebagai insan yang akan turut serta aktif dalam bidang pembangunan nasional.
Di Kota Lubuklinggau ada salah satu tempat yang memberikan pelayanan pengganti bagi orang tua atau wali dalam memenuhi kebutuhan fisik, mental, dan sosial anak asuh yaitu, Panti Asuhan Al Karim.
Lokasinya di Jalan Nangka, Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur 1, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
BACA JUGA:Kantor Pos KCP Muara Beliti Mulai Salurkan Bansos Pangan
Panti Asuhan Al Karim memiliki visi, membina anak yatim, piatu, yatim piatu, anak terlantar, dan anak keluarga tidak mampu.
Sementatra melalui misi, membina dan mendidik anak agar mendapat pendidikan yang layak dan berakhlakul karimah.
Pengurus panti, Rima saat diwawancara KORANLINGGAUPOS.ID mengatakan, Panti Asuhan Al Karim didirikan atas dasar amanah dari mertuanya, karena pada waktu itu ibu mertuanya dari kecil hingga menikah tinggal di panti asuhan.
Panti Asuhan Al Karim ini sendiri sudah beroperasional lebih kurang 5 tahun. Al Karim sendiri memiliki arti Yang Maha Pemurah.
BACA JUGA:Siap-siap Bansos Pangan Segera Disalurkan, Catat Syaratnya
“Alhamdulillah panti ini sudah berjalan lama hampir 5 tahunan,” kata Rima kemarin.
Adapun jumlah anak-anak yang ada di Panti Al Karim sebanyak 7 orang, dan untuk anak kandung Rima yang juga tinggal satu rumah dengan anak panti ada 3 orang.
“Anak-anak di sini rata-rata masih kecil, ada kelas satu, dua, tiga, dan enam SD, yang lainnya ada yang belum sekolah” paparnya.
Rima mengungkapkan, anak-anak panti yang diasuhnya itu kebanyakan berasal dari Curup dan Musi Rawas Utara (Muratara).
BACA JUGA:178 KPM Bansos PKH Tahap 3 Tidak Cair