“Anak panti ini semuanya masih ada keluarga, ada neneknya, dan juga ada orang tuanya yang sudah pisah jadi dititipkan sama kita. Untuk anak memang yatim piatu itu tidak ada, jadi anak-anak di sini masih ada keluarganya,” jelasnya.
Rima menyatakan, selama ia mengasuh anak-anak panti tidak pernah memungut biaya serupiahpun.
Jika ada yang ingin menitipkan anak di Panti Asuhan Al-Karim ia hanya minta pihak keluarga yang bersangkutan untuk memenuhi persyaratan seeprti, Akta kelahiran anak dan juga Kartu Keluarga (KK).
“Ayuk idak minta keluarganya mengeluarkan biaya sepeserpun. Kami cuma minta keluarga yang menitipkan anaknya ini memberikan Akta Kelahiran dan KK, karena kami ingin menyekolahkan anak ini,” jelasnya.
BACA JUGA:KPM Harus Lakukan Ini Agar Tahun 2024 Kembali Dapat Bansos
Sementara itu, untuk yang mengurus anak-anak panti hanya Rima dan keluarganya sendiri tidak ada orang lain.
Rima menyatakan, Panti Asuhan Al Karim miliknya merupakan panti resmi yang sudah ada izinnya.
Namun Dinas Sosial Kota Lubuklinggau belum melirik Panti Asuhan Al Karim untuk memberikan bantuan kepada anak-anak panti yang diasuhnya tersebut.
“Belum dapat bantuan dari Dinsos, kami baru menerima bantuan dari donatur. Alhamdulillah ada bantuan, kami juga sangat berterima kasih untuk para donatur,” ucapnya.
BACA JUGA:Dinsos Upayakan Semua Tukang Becak di Lubuklinggau Terima Bansos, Lengkapi Syarat ini
Di akhir wawancara, Rima berharap, supaya anak-anak asuhnya dapat merasakan kenyamanan, aman, dan kedamaian dengan anak-anak lain. Selain itu, ia berdoa kepada Allah SWT supaya ia dan keluarga serta anak-anak asuhnya itu selalu diberikan kesehatan.(*)