LUBUKLINGGAU, LINGGAUPOS.BACAKORAN.CO – Program Unggulan “Market Day” diselenggarakan SMA Yadika di trotoar halte sekolah Jl Yos Sudarso, Kelurahan Watervang, Kecamatan Lubuklinggau Timur 1, Jumat 3 November 2023.
Seluruh pelajar antusias mengikuti kegiatan yang mengasah jiwa kewirausahaan ini. Peserta didik menjuak aneka makanan, dan minuman hits kekinian yang sedang digemari anak muda.
Kepala SMA Yadika Lubuklinggau Ery Masni Pane, M.Pd didampingi Ketua Pelaksana Meri Yusepa, S.T,.MM dan Koordinator Project Feri Prima, S.Pd menjelaskan, Market Day ini merupakan program unggulan SMA Yadika sekaligus menyelaraskan dengan kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
“Kegiatan ini diadakan sekali dalam dua bulan. Seluruh pelajar SMA Yadika baik kelas X, XI, dan XII terlibat. Mereka dibagi menjadi 10 kelompok yaitu enam stand untuk kelas X, dua stan kelas XI, dan dua stan kelas XII,” jelasnya.
BACA JUGA:Serius Perbaiki Akhlak Siswa, SDN 40 Lubuklinggau Punya Program Jumat Imtaq
BACA JUGA:Minat dengan Beasiswa S2 ke Negeri Sakura Jepang, INPEX Berikan Uang Datang Rp6,3 Juta
Ery mengapresiasi terlaksananya kegiatan Market Day yang jadi wadah peserta didik berlatih mengenal usaha.
“Hal ini jadi momen mereka belajar jadi pengusaha. Sehingga mereka terbiasa dan bertanggung jawab dalam mengelola keuangan dan usahanya,” jelasnya.
Kata Ery, kegiatan ini berkesinambungan antara program sekolah dan P5.
Untuk diketahui, sebelum kegiatan berlangsung, pelajar telah inisiatif melakukan sistem PO (purchase order), sekaligus mempromosikan dagangannya dengan logo dan pamflet digital yang mereka buat sendiri. Kemudian di-share pada akun sosial medianya masing-masing. Dengan demikian, sudah banyak orang atau pelajar lainnya yang booking produk mereka, sehingga tidak kehabisan di hari kegiatan berlangsung.
BACA JUGA:Santri Ar-Risalah Diajak Jauhi Bullying, Kalau Nekat Konsekwensinya Penjara
BACA JUGA:Sederet Keunggulan SMA Yadika Lubuklinggau, Salah Satunya Bakal Gunakan Teknologi Robotics
“Dari market day ini, selain mengasah jiwa kewirausahaan, peserta didik belajar memanfaatkan teknologi, dengan membuat logo dan pamflet menu makanan. Hal ini, dapat menumbuhkan daya saing positif sebagai pelaku usaha, dengan ide dan trik dari mereka sendiri bagaimana cara dagangannya cepat habis dan mendapatkan keuntungan, dan ada juga pelanggan yang ingin beli dengan memakai jasa ojek online,” imbuh Feri.
Setiap kelompok diarahkan oleh guru untuk menjual beraneka makanan, dan minuman yang berbeda, harganya maksimal Rp 13 ribu per item produk. Seperti es jeruk, bakso sentak lumer, es lumut padek nian, pentol jeletot, cireng isi, ayam suir, dan masih banyak lagi. Semuanya habis dibeli para pelajar dan pengunjung lain dalam waktu satu jam.