LUBUKLINGGAU, LINGGAUPOS.BACAKORAN.CO - Periode Oktober 2023, Kota Lubuklinggau alami Inflasi sebesar 0,19 persen. Inflasi Kumulatif sampai Oktober 2023 (Tahun kalender 2023) sebesar 2,02 persen, Inflasi Tahunan “year on year” (Oktober 2023 terhadap Oktober 2022) sebesar 2,53 persen.
Komoditas penyumbang-sumber : bps-
Hal ini disampaikan Kepala BPS Kota Lubuklinggau Ir Hj Chairanita Kurniarita, M.Si dalam press rilisnya, kemarin.
Ia menjelaskan, secara umum di Kota Lubuklinggau sepanjang Oktober 2023 terjadi Kenaikan indeks harga konsumen. Dimana terdapat enam kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan harga. Dengan rincian, satu kelompok pengeluaran alami penurunan indeks harga dan empat kelompok pengeluaran tidak mengalami perubahan harga.
Kelompok yang memberikan andil besar terhadap inflasi dominan adalah kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau.
BACA JUGA:Pemprov Dipuji, Mampu Kendalikan Inflasi
Ia mengungkapkan, Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau mengalami inflasi sebesar 0,39 persen, menyumbang andil inflasi umum sebesar 0,13 persen. Kelompok Perumahan, Air, Listrik, dan Bahan Bakar Rumah Tangga mengalami inflasi sebesar 0,03 persen, menyumbang andil inflasi umum sebesar 0,01 persen.
Kelompok Kesehatan mengalami inflasi sebesar 0,39 persen, menyumbang andil inflasi umum sebesar 0,01 persen. Kelompok Transportasi mengalami inflasi sebesar 0,19 persen, menyumbang andil inflasi umum sebesar 0,02 persen; Kelompok Rekreasi, Olahraga, dan Budaya mengalami inflasi sebesar 0,22 persen, menyumbang andil inflasi umum sebesar 0,00 persen. Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya mengalami inflasi sebesar 0,31 persen, menyumbang andil inflasi umum sebesar 0,02 persen. Kelompok Informasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan mengalami deflasi sebesar 0,12 persen, menyumbang andil inflasi umum sebesar 0,00 persen.
Sementara kelompok Pakaian dan Alas Kaki, Kelompok Perlengkapan, Peralatan, dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga, Kelompok Pendidikan dan Kelompok Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran tidak mengalami perubahan harga.
Beberapa komoditas yang memberikan andil besar terhadap Inflasi di periode Oktober antara lain komoditas beras naik harganya sebesar 1,89 persen, menyumbang andil inflasi sebesar 0,11 persen, daging ayam ras naik harganya sebesar 2,96 persen, menyumbang andil inflasi sebesar 0,05 persen dan cabai merah naik harganya sebesar 1,94 persen, menyumbang andil inflasi sebesar 0,02 persen.
BACA JUGA:Tekan Inflasi, Tingkatkan Kerjasama dengan Bulog
“Kenaikan harga komoditas beras masih disebabkan menurunnya produksi beras akibat kemarau yang cukup panjang dan gagal panen didaerah sentra, kenaikan harga daging ayam ras disebabkan penurunan produksi terkendala biaya produksi. Sementara kenaikan harga cabai merah dikarenakan cuaca panas yang ekstrem,” ungkapnya.
Di pihak lain, komoditas yang memberikan andil terhadap deflasi pada bulan Oktober antara lain komoditas telur ayam ras turun harganya sebesar 2,76 persen,menyumbang andil inflasi sebesar -0,04 persen, tomat turun harganya sebesar 6,55 persen, menyumbang andil inflasi sebesar -0,02 persen dan kangkung turun harganya sebesar 4,87 persen, menyumbang andil inflasi sebesar -0,01 persen.
“Penurunan harga telur ayam ras menunjukan ketersediaan yang cukup, penurunan harga telur ayam ras ini juga merupakan penyesuaian harga setelah naik cukup tinggi pada bulan-bulan sebelumnya, penurunan harga tomat dan kangkung dikarenakan menurunnya permintaan sementara persediaan cukup,” ungkapnya lagi.
Dilihat menurut kelompok komponen inflasi pada Oktober 2023, Kelompok Komponen Inti (core) mengalami inflasi sebesar 0,07 persen, menyumbang andil inflasi umum sebesar 0,04 persen dengan komoditas penyumbang inflasi terbesar yaitu pasta gigi. Kelompok Komponen yang harganya diatur Pemerintah (administered prices) mengalami inflasi sebesar 0,13 persen, menyumbang andil inflasi umum sebesar 0,02 persen dengan komoditas penyumbang inflasi terbesar yaitu bensin.